TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pengacara Donald Trump yang pernah mengatakan akan melakukan apa saja untuk melindungi mantan presiden AS itu kini siap menjadi saksi kunci dalam persidangan pidana bos lamanya.
Michael Cohen, yang pernah menjadi eksekutif top di perusahaan real estate milik Trump dan pengacaranya, bersaksi dua kali sebelum dewan juri Manhattan yang memberi suara, Kamis, untuk mendakwa Trump setelah penyelidikan terhadap pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels sebelum pemilihan presiden AS 2016.
Cohen mengatakan bahwa Trump memerintahkannya untuk membayar Daniels US$130 ribu agar ia tutup mulut tentang hubungan seks mereka yang dikatakan Daniels terjadi pada 2006, yang berarti ia kemungkinan menjadi saksi kunci jika kasus ini disidangkan.
Trump, yang telah meluncurkan upaya untuk meraih kembali kursi kepresidenan pada 2024, membantah pernah bertemu dengan Daniels, yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford, dan mengatakan dia tidak memerintahkan Cohen. Trump menyebut Cohen sebagai "pembohong berantai" dan "penjahat yang dihukum."
Setelah dinyatakan bahwa Trump didakwa, Kamis, mantan presiden itu mengatakan ia “benar-benar tidak bersalah” dan menyebut kasusnya “persekusi politik dan campur tangan pemilu." Tuduhan-tuduhan spesifik belum diumumkan.
Kemungkinan peran Cohen sebagai saksi bintang melawan Trump menandai puncak perjalanannya selama 15 tahun dari menjadi pengusaha-beralih-menjadi-pemecah masalah pribadi politisi yang loyal menjadi antagonis yang blak-blakan.
“Saya akan melakukan apa saja untuk melindungi Mr. Trump,” kata Cohen kepada Fox News pada 2017.
Sikap Cohen berubah dramatis pada 2019, ketika ia bersaksi di depan sebuah komisi kongres AS dan mengatakan, “saya malu karena saya tahu siapa Mr. Trump. Ia seorang rasis. Ia seorang penipu. Ia curang.”