TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping membahas banyak hal, mulai dari perdagangan hingga kemiskinan, dalam pertemuan mereka di Great Hall of the People, Beijing, Jumat petang.
Dalam cuitan pada akun media sosialnya, Anwar dan Xi membahas isu-isu penting terkait hubungan erat Malaysia dan China, serta beberapa isu perdagangan dan ekonomi. Keduanya juga membahas proyek-proyek pembangunan untuk rakyat yang harus dilanjutkan.
Xi, menurut Anwar, menyinggung soal visi Malaysia baru melalui konsep Malaysia MADANI. Ini sejalan dengan keinginan Xi untuk berbagi kemakmuran dan pembangunan, di samping menekankan kemanusiaan dan pembangunan peradaban.
"Saya juga menyinggung upaya dan langkah serta strategi yang diambil oleh Presiden Xi dan pemerintah China dalam menghadapi dan mengurai masalah kemiskinan, yang kini membuahkan hasil ketika hampir 800 juta orang telah dibebaskan dari belenggu kemiskinan di China," kata Anwar.
Xi mengajak Malaysia untuk bersama membangun peradaban yang kuat dan terampil selain menolak mentalitas Perang Dingin dengan “bermain catur” dengan negara mana pun. “Kami sepakat untuk memetakan arah baru dalam hubungan Malaysia-China dan terus memperkuat kerja sama antara kedua negara sahabat," kata dia.
Anwar kemudian mengundang Xi agar berkunjung ke Malaysia yang bertepatan dengan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik antara Malaysia dan China.
Pilihan Editor: Melawat ke China, Anwar Ibrahim akan Bertemu Xi Jinping
ANTARA