Di parlemen, koaliasi, Selasa, mengajukan pembacaan akhir RUU kunci yang akan memberi Netanyahu kendali lebih besar atas sistem pemilihan hakim. Seorang juru bicara parlemen menyebut ini teknis. Ditanya seberapa cepat koalisi dapat melakukan pemungutan suara ratifikasi, dia berkata: "Secara teori, lusa."
Ada tuduhan itikad buruk dari oposisi, yang telah menunjuk tim negosiasi untuk pembicaraan kompromi.
"Sebuah senjata ditodongkan ke kepala kami," cuit mantan menteri keuangan Avigdor Liberman. Dia menuduh Netanyahu menggunakan jeda dalam pemeriksaan yudisial untuk menggemboskan protes anti-pemerintah, dan mendesak sesama pemimpin oposisi untuk menarik negosiator mereka sampai RUU hakim ditarik dari sidang pleno.
Likud belum mengatakan siapa yang akan mewakili koalisi dalam pembicaraan tersebut. Tidak ada kabar langsung dari Presiden Isaac Herzog, tuan rumah negosiasi, kapan mereka akan mulai.
Sementara jalan-jalan Israel sebagian besar sepi pada Selasa, beberapa dari puluhan ribu warga Israel yang telah mengadakan protes terhadap perombakan peradilan berjanji untuk kembali.
"Saya akan terus memprotes sampai reformasi ini benar-benar dibatalkan, karena ini bukan serangkaian reformasi, ini kudeta oleh eksekutif," kata Eitan Kahana, seorang demonstran berusia 27 tahun di Yerusalem.
Para pengkritik mengatakan perombakan yudisial mengancam independensi pengadilan. Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi yang dibantahnya, mengatakan reformasi menyeimbangkan cabang-cabang pemerintahan.
REUTERS
Pilihan Editor: PBB: Taliban Tangkap Penganjur Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan