TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Rabu, 15 Maret 2023, memuji Cina karena mau menjadi penengah perdamaian antara Iran dan Arab Saudi. Hal ini bisa membawa manfaat pada satu kawasan.
“Dari sudut pandang kami, apapun yang bisa meredakan ketegangan, menghindari konflik dan mencegah dengan cara apapun hal yang berbahaya serta tindakan-tindakan yang bisa merusak stabilitas, itu semua adalah hal yang baik,” kata Blinken disela-sela kunjungan kerja ke Ethiopia.
Menurutnya, adalah hal yang sangat berharga saat ada negara yang mau ambil tindakan dan tanggung jawab demi meningkatkan keamanan serta hubungan perdamaian.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberikan pidato umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa 14 Desember 2021. Dalam pidatonya Antony Blinken membahas tentang kemitraan strategis antara AS-Indonesia dan menekankan pentingnya kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Olivier Douliery/Pool via REUTERS
Cina adalah importir minyak terbesar yang pada akhir pekan lalu mengunci kesepakatan untuk memulihkan hubungan antara Iran dan Arab Saudi. Hubungan kedua negara kurang akur sejak revolusi Iran pada 1979. Sedangkan hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat dikacau dugaan pelanggaran HAM oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Arab Saudi.
Pujian yang disampaikan Amerika Serikat itu, cukup mengejutkan mengingat Negeri Abang Sam tersebut sering mencela Cina sebagai perusak stabilitas dunia, namun saat yang sama sering menyebut Beijing perlu mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam mengatasi permasalahan dunia jika ingin menjadi negara kekuatan dunia.
Sebelumnya konsensus Iran dan Arab Saudi pada Jumat, 10 Maret 2023, untuk memulihkan hubungan diplomatik dianggap memberi sejumlah sinyal mengejutkan yang menyinggung Amerika Serikat, termasuk soal kemungkinan jalan mengendalikan program nuklir Teheran dan kesempatan untuk memperkuat gencatan senjata di Yaman.
Peran Cina sebagai perantara perdamaian di Timur Tengah – kawasan yang sudah lama berada dalam pengaruh Amerika Serikat, juga dipercaya akan membuat Washington gelisah. Kesepakatan antara rival regional itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan di Beijing yang sebelumnya dirahasiakan
Kesepakatan Jumat, 17 Maret 2023, menawarkan harapan untuk perdamaian yang lebih tahan lama di Yaman. Konflik yang dipicu pada 2014 secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Gencatan senjata yang ditengahi PBB yang disepakati April lalu sebagian besar telah diadakan. Meskipun, itu telah berakhir pada Oktober 2021 tanpa kesepakatan antara para pihak untuk memperpanjangnya
Sumber: english.alarabiya.net
Pilihan Editor: Bertemu di G20 New Delhi, Sergei Lavrov dan Blinken Saling Serang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.