Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-Fakta Hujan Cacing di Cina yang Viral, Apa Penyebabnya?

Reporter

image-gnews
Hujan cacing di Cina. Istimewa
Hujan cacing di Cina. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSebuah video viral yang diunggah oleh akun bercentang biru @TheInsiderPaper di Twitter menghebohkan jagat maya. Dalam rekaman bergambar berdurasi 10 detik itu, nampak deretan mobil yang bagian luarnya dipenuhi benda memanjang dan gelap seperti cacing. Objek yang diduga cacing tanah tersebut sukses membuat warganet merinding. 

“Lihat, warga Cina diminta mencari tempat berlindung usai (diduga) turun hujan cacing”, tulis keterangan @TheInsiderPaper dalam bahasa Inggris.

Beberapa pengguna media sosial milik Elon Musk tidak mau ketinggalan untuk menanggapi video yang telah ditonton sebanyak 18,4 juta kali itu. Ada yang menganggapnya normal, di sisi lain, beberapa orang merasa takut.

“Sangat normal”, kata @MilenaAmit.

“Itu virus baru dari Cina”, kata @SillySaltyAFVet.

Lantas, sebenarnya apakah video itu hoax ataukah sungguh nyata? Serta bagaimana fakta hujan cacing di Cina 

Fakta Hujan Cacing di Cina

Menurut El Heraldo dari situs Edinburgh News, saat ini warga Tiongkok dianjurkan untuk membawa payung ketika beraktivitas di luar ruangan. Mereka menjalankan bisnis sehari-hari sambil dilindungi oleh payung supaya terhindar dari serangan ulat yang berguguran. Fenomena tersebut diberi nama hujan cacing oleh para warganet.

Di awal Maret, cacing sering muncul ke permukaan daratan, tepatnya pada bulan purnama pertama. Karena alasan itulah, Maret disebut sebagai bulan cacing di provinsi Liaoning, Cina. Namun tidak sedikit yang menafsirkan berbeda terkait benda sepanjang 8 sampai 10 cm tersebut.

Penyebab Hujan Cacing di Cina

Dikutip dari laman PurnEAUniversity.org pada Selasa (14/3/2023), otoritas setempat belum mengonfirmasi kejadian langka tersebut secara ilmiah. Fenomena unik jatuhnya hewan kelompok annelida bak dari langit itu dianggap sebagai hujan cacing tanah. Namun beberapa warganet membantahnya dan mengungkapkan objek itu merupakan bagi dari pohon poplar yang tumbang saat berbunga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bunga poplar tumbuh subur di Cina dan sering diisi dengan biji. Ketika jatuh, bentuknya menyerupai ulat karena silinder memanjar. Bunga poplar memiliki jadwal mekar musiman, yakni antara Februari dan Maret. Cabang pohonnya dapat menampilkan berbagai warna tergantung musim. Dan buahnya berwujud kapsul dengan biji berambut putih.

Tak sedikit pula yang berpendapat bahwa hinggapnya cacing di kap mobil dan badan jalan seperti tampak pada video, diakibatkan oleh badai. Angin ribut dengan kecepatan tinggi diduga mampu membawa cacing tanah melayang di udara dan menjatuhkannya di suatu lokasi karena perbedaan tekanan udara.

Wartawan dari Cina, Shen Siwei (@Shei_shiwei) membagikan cuitannya di Twitter dan meyakini bahwa video itu palsu. Dia menyebut benda berbentuk panjang dan pipih tersebut adalah bunga tulip yang sangat normal terjatuh di musim semi. Serta menyayangkan sikap pengguna media sosial yang mengolok-ngolok warga Cina dan akan menyantap cacing tanah itu.

Bukan tanpa alasan, kekhawatiran masyarakat dunia akan fenomena langka seperti hujan cacing tanah begitu tinggi. Mengingat Covid-19 yang sempat menyerang manusia selama beberapa tahun berasal dari Wuhan, Cina. Apalagi peneliti dari Smithsonian Tropical Research Institute menguak dugaan kelelawar sebagai dalang utama penyebaran virus corona.

Hujan Cacing di Cina Bukan Fenomena Baru

Menurut Greek Reporter, ahli biologi asal Norwegia, Karsten Erstad sempat terkejut usai menemukan ribuan cacing tanah ketika bermain ski pada April 2015. Dengan salju setebal 50 cm di atas permukaan tanah, dia ragu bahwa hewan tersebut dapat menembus dan bertahan dalam kondisi super dingin. Sebaliknya, dia berspekulasi bahwa cacing tanah jatuh dari langit setelah diangkat angin. Diperkirakan per meter persegi lahan, dihuni 20 cacing.

Sebelumnya, peristiwa serupa juga terekam di perbatasan Skotlandia pada 2011. Saat itu, seorang guru olahraga, David Crichton sedang mengawasi sekelompok anak laki-laki. Kemudian mereka mendengar suara benda terjatuh di sebuah lapangan. Setelah diperiksa, mereka melihat sekitar 20 cacing tanah.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

14 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

18 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

2 hari lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.