TEMPO.CO, Jakarta - Seniman kaligrafi Arab Saudi, Saleh al-Mansouf, yang dipuji karena gaya penulisannya yang modern dan pedang di atas bendera Arab Saudi, lebih 50 tahun lalu, meninggal dunia di usia 86 tahun persis beberapa jam sebelum Hari Bendera Kerajaan yang jatuh pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Al-Mansouf penulis kaligrafi Arab pertama yang menulis secara manual kalimat syahadat – pengakuan keimanan kaum muslim – dan menggambar pedang pada bendera Arab Saudi dengan menggunakan pewarna putih di awal 1960an ketika perangkat-perangkat teknologi dan percetakan belum tersedia.
Ia juga ada di kalangan seniman kaligrafi pertama yang tulisan-tulisan tangan mereka menghiasi ijazah-ijazah beberapa lulusan Iman Muhammad bin Saud University.
Al-Mansouf juga ditugaskan oleh Dewan Kota Riyadh untuk menciptakan panel-panel kaligrafi untuk digunakan selama peristiwa-peristiwa dan perayaan-perayaan resmi.
Awal bulan ini, Arab Saudi mengumumkan peringatan tahunan “Hari Bendera” pada 11 Maret, untuk mengenang hari ketika mantan Raja Abdulaziz Al Saud mengesahkan bendera sebagai perwakilan Kerajaan pada 11 Maret 1937.
Keputusan untuk menandai hari itu dibuat atas perintah kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman bin Abdulaziz.
Hari Bendera Arab Saudi
11 Maret 1937, bertepatan dengan 27 Zulhijah 1355 Hijriah, menjadi hari di mana Raja Abdulaziz Al Saud meresmikan bendera tersebut sebagai representasi Kerajaan.
Bendera melambangkan agama Islam, keadilan, kekuatan, pembangunan, dan kemakmuran. Bendera hijau menampilkan tulisan Arab dan pedang berwarna putih.
Tulisan tersebut adalah pengakuan keimanan kaum muslim yang diterjemahkan: “Tidak ada Tuhan selain Allah; Muhammad adalah Utusan-Nya.
Tahun lalu, keputusan kerajaan lainnya menetapkan Hari Pendirian, yang dirayakan secara nasional dengan hari libur dan perayaan umum tahunan. Sejarah Hari Pendirian kembali ke tiga abad yang lalu ketika negara Saudi pertama didirikan pada 1727 pada masa kepemimpinan Imam Muhammad bin Saud.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Ukraina dan Rusia Saling Klaim Bunuh Ratusan Musuh di Bakhmut