"BBC bertindak memihak dengan mengalah pada anggota parlemen Tory yang mengeluhkan tentang Gary Lineker," kata pemimpin Partai Buruh Keir Starmer kepada wartawan dalam sebuah konferensi di Wales pada Sabtu.
Lineker menolak berkomentar kepada media ketika ia meninggalkan rumahnya di London, Sabtu, dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan dari reporter saat tiba di King Power Stadium di Leicester ketika ia pergi menonton salah satu bekas klubnya bermain.
Kehebohan menyusul pengumuman Sunak tentang undang-undang baru awal pekan ini. Lineker, 62, menulis di Twitter untuk menggambarkan undang-undang tersebut sebagai "kebijakan kejam yang diarahkan pada orang yang paling rentan dalam bahasa yang tidak berbeda dengan yang digunakan oleh Jerman pada tahun 30-an."
Berusaha mencari penyelesaian dalam perseteruan ini, BBC mengatakan dibutuhkan posisi yang disepakati dalam penggunaan media sosial Lineker sebelum ia kembali ke BBC. Tetapi pengkritik skorsing Lineker mengatakan ia berhak atas pendapat pribadinya karena ia bukan seorang presenter berita.
Greg Dyke, yang menjabat sebagai direktur jenderal BBC antara 2000 dan 2004, mengatakan kepada radio BBC sebelumnya bahwa BBC telah membuat kekeliruan.
"Persepsi di luar sana adalah bahwa Gary Lineker, seorang presenter televisi yang sangat dicintai, dilarang siaran setelah tekanan pemerintah pada isu tertentu," kata Dyke.
Hal itu bisa membuat pemirsa menjauh dari BBC yang berusia 100 tahun, yang didanai oleh pajak "biaya lisensi" tahunan sebesar 159 pound (hampir Rp 3 juta) untuk semua rumah tangga yang menonton televisi.
REUTER
Pilihan Editor: Spesifikasi R-37M, Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina