TEMPO.CO, Jakarta - Turki telah mengakui bahwa Swedia dan Finlandia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk menanggapi kekhawatiran Ankara atas lamaran mereka untuk bergabung dengan NATO dan ketiganya akan menggelar serangkaian pertemuan lebih lanjut, kata ketua perunding Swedia dalam proses penerimaan, Kamis, 9 Maret 2023.
Swedia dan Finlandia melamar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu, tetapi menghadapi keberatan yang tak terduga dari Turki yang mengatakan kedua negara tersebut melindungi anggota-anggota Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang dianggap sebuah kelompok teroris oleh Ankara dan sekutu Baratnya.
"Kami melihat Turki mengakui bahwa baik Swedia dan Finlandia telah mengambil langkah konkret dalam kesepakatan ini, yang berarti pertanda baik,” kata ketua perunding Oscar Stenstrom dalam jumpa pers di markas besar NATO setelah pembicaraan trilateral dimulai lagi.
"Satu langkah kecil ke depan, pembicaraan-pembicaraan telah dimulai kembali dan kami akan terus bertemu dan saya tidak bisa mengatakan kapan tepatnya.”
Juru bicara Presiden Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh Swedia dan Finlandia untuk mengatasi kekhawatiran keamanan Ankara positif, tetapi belum cukup untuk ratifikasi Turki atas lamaran NATO mereka.
"Kami sekali lagi menyoroti kekhawatiran keamanan dan ekspektasi-ekspektasi Turki,” katanya. “Langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara tersebut akan menentukan arah dan kecepatan masalah ini.”
Pada Januari, Turki menangguhkan pembicaraan-pembicaraan yang telah ditetapkan sebagai bagian dari kesepakatan trilateral yang disepakati di Madrid tahun lalu untuk memperlancar proses penerimaan Finlandia dan Swedia.
Penyebab utamanya adalah protes di dekat kedutaan Turki di Stockholm di mana seorang politisi sayap kanan membakar Al Quran. Tetapi Ankara dengan konsisten mengatakan Swedia terutama gagal menerapkan bagiannya dalam kesepakatan Madrid.
Stenstrom mengatakan Swedia telah memenuhi bagiannya dalam negosiasi itu. Sebagai bagian dari upaya meyakinkan kembali Turki bahwa mereka menanggapi kekhawatirannya akan kelompok-kelompok militan dengan serius, pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang anti-terorisme baru ke parlemen pekan ini.
Undang-undang baru itu, yang dikerjakan sejak 2017 setelah sebuah truk yang dikemudikan menabrak kerumunan orang di Stockholm dan menewaskan lima, akan mengkriminalisasi “keikutsertaan dalam sebuah organisasi teroris,” kata pemerintah.
REUTERS
Pilihan Editor: Menhan AS Kunjungi Israel di Tengah-tengah Kekerasan Tepi Barat dan Protes Anti-Netanyahu