TEMPO.CO, Jakarta - Sopir jeepney Filipina, armada transportasi publik, melancarkan pemogokan nasional pada Senin 6 Maret 2023. Aksi ini untuk memprotes program pemerintah yang dikhawatirkan para pengemudi akan menghapus jeepney yang telah menjadi ikon budaya Filipina.
Namun, para pejabat bersiap dengan kemungkinan dan mengerahkan kendaraan pemerintah untuk mengambil penumpang yang terlantar di beberapa daerah. Kelompok-kelompok lain menolak untuk bergabung dengan pemogokan selama seminggu yang dapat menahan lebih dari 40.000 penumpang jeepney dan van dari jalan-jalan di kota metropolitan Manila saja.
Pengemudi dan pendukung yang memprotes mengadakan rapat umum yang riuh di pinggiran kota Quezon di wilayah ibu kota, kemudian melanjutkan konvoi ke kantor peraturan transportasi pemerintah untuk menekan protes mereka.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mendukung pemogokan transportasi dengan cara apa pun yang memungkinkan,” kata Renato Reyes dari aliansi politik sayap kiri Bayan, yang mendukung pemogokan tersebut. “Ketidaknyamanan penghentian transportasi bersifat sementara, tetapi hilangnya mata pencaharian pengemudi dan operator akan bersifat jangka panjang.”
Akibat pemogokan ini, beberapa sekolah dan unit pemerintah daerah di Filipina telah menangguhkan kelas tatap muka dan operasional. Hal ini telah mendorong beberapa sekolah dan pemerintah daerah untuk mengumumkan peralihan ke pengaturan daring atau jarak jauh untuk kelas dan operasi kerja mereka.
Pemerintah kota Manila meminta sekolah umum dan swasta untuk mengadakan kelas daring untuk siswa di semua tingkatan karena pemogokan transportasi yang akan datang. Wali Kota Carmelo Lazatin Jr dari Angeles City mengeluarkan memorandum yang menangguhkan kelas tatap muka di semua tingkatan – baik di sekolah negeri maupun swasta – selama pemogokan transportasi.
Beberapa universitas mengatakan pekerjaan di kantor sekolah mereka akan dilakukan dari jarak jauh, kecuali dalam kasus di mana anggota staf harus melakukan tugasnya di lokasi.
Hampir tengah hari, Menteri Transportasi Jaime Bautista mengatakan tidak ada gangguan transportasi besar yang dipantau. Pejabat lain mengatakan kendaraan pemerintah dikerahkan untuk mengangkut penumpang di beberapa daerah tetapi tidak segera memberikan rincian lebih lanjut.
Lalu lintas jam sibuk pagi hari padat seperti biasa di jalan-jalan utama di Manila dan kota-kota terdekat.“Tidak ada gangguan kecuali di beberapa rute di wilayah ibu kota negara,” kata kantor Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada siang hari, mengutip laporan dari penegak hukum.
Bautista memperingatkan bahwa pengemudi yang memprotes yang akan menggunakan kekerasan dan paksaan untuk menghentikan kendaraan penumpang yang tidak ikut mogok, akan menghadapi tuntutan pidana.