TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Senin 6 Maret 2023 bahwa peracunan ribuan siswi Iran dalam beberapa bulan terakhir adalah kejahatan yang "tak termaafkan", di tengah dugaan peracunan di seluruh negeri dengan ratusan gadis terpaksa dirawat di rumah sakit.
"Pihak berwenang harus secara serius menindaklanjuti masalah peracunan siswa. Ini adalah kejahatan yang tidak dapat dimaafkan. Para pelaku kejahatan ini harus dihukum berat," kata Khamenei seperti dikutip oleh media pemerintah dan dilansir Reuters.
Lebih dari seribu gadis Iran di sekolah yang berbeda telah menderita serangan "racun ringan" sejak November, menurut media dan pejabat pemerintah. Beberapa politisi menyatakan bahwa mereka mungkin menjadi sasaran kelompok agama yang menentang pendidikan anak perempuan.
Penyebaran serangan racun yang dimulai pada November di kota suci Muslim Syiah Qom di Iran tengah telah menyebar ke setidaknya 25 dari 31 provinsi Iran, mendorong beberapa orang tua mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah dan mengadakan protes terhadap kejahatan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Ebrahim Raisi menuduh musuh Iran berada di balik keracunan massal yang terjadi terhadap ratusan siswi di seluruh negeri. Siswi yang berasal lebih dari 30 sekolah di empat kota mengalami keracunan.
Dalam pidato yang disiarkan secara langsung di televisi pemerintah pada Juamt, 3 Maret 2023, Raisi menyalahkan musuh Iran atas keracunan itu. "Ini adalah proyek keamanan untuk menimbulkan kekacauan di negara dimana musuh berusaha menanamkan rasa takut dan ketidakamanan di antara orang tua dan siswa," katanya.
Dia tidak mengatakan siapa musuh-musuh itu. Biasanya Iran menuduh Amerika Serikat dan Israel sebagai musuhnya.
Secara terpisah, seorang pejabat senior Iran mengatakan sebuah kapal tanker bahan bakar yang ditemukan di sebelah sebuah sekolah di pinggiran Teheran dan terlihat pula di dua kota lain, mungkin terlibat dalam peracunan. Pihak berwenang menyita kapal tanker itu dan menangkap pengemudinya, kata Reza Karimi Saleh, wakil gubernur pinggiran kota Pardis, kepada kantor berita semi-resmi Tasnim.
Pilihan Editor: Iran Kembali Diguncang Protes akibat Keracunan Massal Siswi Sekolah
REUTERS