TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Rabu, 1 Maret 2023, menyerukan para pemimpin Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk menghentikan imigran ilegal dan mencegah tragedi-tragedi baru di laut di masa datang setelah puluhan orang tewas dalam kecelakaan kapal laut di Italia.
Meloni, yang memimpin koalisi sayap kanan, mengatakan geng-geng kriminal dan para pedagang manusia tidak boleh mengendalikan aliran imigran dan memperingatkan tekanan yang belum pernah terjadi dari sejumlah orang yang berusaha mencapai Eropa.
Dalam sebuah surat kepada para pemimpin Uni Eropa, Meloni menyerukan langkah-langkah penting “untuk menangkal dan menghalangi keberangkatan illegal,” yang menawarkan prospek “pembayaran khusus kepada negara-negara asal dan transit sehingga mereka dapat bekerja sama secara aktif.”
Komentar-komentarnya muncul ketika jumlah kematian kecelakaan kapal laut migran, Minggu, di lepas pantai menjadi 67, dan masih banyak yang belum terdata. Penyelamat menemukan dua anak lagi, sehingga jumlah korban di bawah umur menjadi 16.
Beberapa anggota keluarga korban tiba dari Eropa utara untuk berkabung atas kematian dan berusaha mencari orang-orang yang selamat. Petugas penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, lainnya dari Pakistan, Iran, Somalia dan Suriah.
Salah satu korban dipastikan adalah mantan perempuan atlet hoki Pakistan Shahida Raza yang berusia 27 tahun.
"Otoritas Pakistan telah memberi tahu keluarga Raza bahwa pemain hoki tim nasional Pakistan tewas dalam kecelakaan berperahu di lepas pantai Italia," kata Qadir Ali Nayel, seorang legislator dari provinsi Balochistan, kepada Reuters Rabu malam. Belum jelas alasan Raza naik kapal tersebut.
Kapal itu, yang diyakini otoritas membawa hingga 200 imigran, berlayar dari Turki dan tenggelam di lepas pantai dekat Steccato di Cutro, sebuah resor tepi laut di pantai timur Calabria.