TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Ankara mengumumkan misi tim medis Indonesia yang tergabung dalam Ina-EMT resmi berakhir pada Senin sore, 27 Februari 2023. Khatamnya tugas kelompok yang sudah beroperasi dua pekan itu ditandai dengan menghibahkan rumah sakit lapangan kepada Turki.
“Keberadaan rumah sakit lapangan akan sangat membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada. Khususnya RS Lapangan Indonesia, dalam 10 hari terakhir paling tinggi jumlah pelayanannya dibandingkan dengan rumah sakit lapangan lainnya di Provinsi Hatay,” kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu M. Iqbal dalam keterangan yang dibagikan Selasa, 28 Februari 2023.
Rumah sakit lapangan yang dioperasikan oleh Ina-EMT terdiri dari 18 tenda pelayanan medis milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan, serta 11 tenda pendukung milik BNPB, Polri dan TNI. Keseluruhan fasilitas tersebut berlokasi di satu komplek di Kota Hassa, Provinsi Hatay, provinsi yang paling terdampak oleh gempa Turki.
“Sangat mengharukan dan membanggakan melihat sambutan serta kepercayaan luar biasa yang ditunjukkan masyarakat di Hatay kepada rumah sakit lapangan Ina-EMT,” kata Ketua Misi Kemanusiaan dari BNPB Bambang SP, yang mengkoordinasikan keikutsertaan Ina-EMT dalam misi kemanusiaan Pemerintah RI di Turki.
Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga menyerahkan kembali 4 kontainer bantuan bahan makanan instan dari Kementerian Pertahanan RI. Sebelumnya Jakarta sudah memberikan sejumlah paket bantuan kemanusiaan untuk gempa Turki, baik secara logistik atau tim medis darurat.
Sesuai laporan awal, ada sekitar 500 WNI di wilayah gempa. Sebagian besar dari mereka memilih untuk menetap di Turki walau ada yang memutuskan pulang ke Indonesia.
Otoritas Turki mengkonfirmasi pada Minggu malam, 26 Februari 2023, lebih dari 44 ribu kematian akibat gempa dahsyat. Jika digabung data pemerintah Suriah, korban menyentuh 50.000.
Sebelumnya Pemerintah RI melaporkan ada 4 WNI yang meninggal akibat gempa Turki. Dua di antaranya adalah ibu dan anak warga Bali.
Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki, melaporkan, hingga saat ini telah terjadi lebih dari 9.000 gempa susulan setelah gempa berkekuatan 7,6 dan 7,8 mengguncang wilayah selatan negara itu pada 6 Februari 2023.
Pilihan editor : Dua Petinggi Pabrik Obat Dihukum Pengadilan India, Gara-Gara Obat Sirup Maut?