3. Putin: Xi Jinping akan Berkunjung ke Rusia
Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu, 22 Februari 2023, bahwa Xi Jinping dari China akan mengunjungi Rusia, dengan mengatakan bahwa hubungan telah mencapai "batas baru" di tengah kekhawatiran AS bahwa Beijing dapat memberikan dukungan material untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Pasokan senjata China ke Rusia akan mengancam potensi eskalasi perang Ukraina menjadi konfrontasi antara Rusia dan China di satu sisi dan Ukraina serta aliansi militer NATO pimpinan AS di sisi lain.
Putin menyambut diplomat top China, Wang Yi, ke Kremlin, mengatakan kepadanya bahwa perdagangan bilateral lebih baik daripada yang diperkirakan dan dapat mencapai US$200 miliar setahun, naik dari US$185 miliar pada 2022.
“Segalanya berprogres, berkembang. Kami mencapai batas-batas baru,” kata Putin.
Wang mengatakan kepada Putin bahwa hubungan antara kedua negara mengalami tekanan dari situasi internasional yang bergejolak dan bahwa krisis menawarkan peluang tertentu.
Hubungan antara China dan Rusia, kata Wang melalui seorang penerjemah, tidak diarahkan melawan pihak ketiga mana pun tetapi sama-sama “tidak tunduk pada tekanan dari pihak-pihak ketiga” – sebuah pukulan jab langsung ke arah Amerika Serikat.
"Bersama kami mendukung multi-polaritas dan demokratisasi dalam hubungan internasional,” katan Wang kepada Putin. "Ini sepenuhnya memenuhi waktu dan sejarah; juga memenuhi kepentingan mayoritas negara.”
Sebelumnya, Wang bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, mengatakan bahwa ia berharap untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan baru selama kunjungannya ke Moskow. Tidak ada detail tentang kesepakatan-kesepakatan itu.
Ketika Xi bertemu tatap muka dengan Putin tepat sebelum Rusia mengirim pasukan mengirim pasukan ke Ukraina, mereka menyegel kemitraan “tanpa batas” yang memancing keresahan di Barat. China adalah pembeli minyak Rusia terbesar, satu sumber pendapatan utama untuk kas negara.
Baca di sini untuk berita selengkapnya.
REUTERS | ANTARA
Pilihan Editor: Tingkat Kelahiran Korea Selatan Turun Lagi, Meski Tunjangan Bayi Naik