TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mulai mendirikan kota canggih yang ditargetkan dibuka untuk publik pada 2024 mendatang. Kota NEOM yang digadang-gadang seluas 33 kali New York tersebut bakal mengubah area gurun pasir tandus di dekat Terusan Suez.
Kota NEOM pertama kali diumumkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau Pangeran MbS pada 2017. Mega proyek yang beriringan dengan The Line dan The New Murabba (The Mukaab) ini menimbulkan tanda tanya besar di benak masyarakat dunia. Apakah kota tersebut benar-benar dapat diwujudkan?
Apa itu Proyek NEOM?
Dikutip dari Dezeen, NEOM adalah wilayah bagian Arab Saudi yang dialokasikan untuk pembangunan. Meski disebut kota pintar, NEOM dianggap lebih tepat jika digambarkan sebagai kawasan berisi resor, dan bangunan lainnya. Proyek ini didanai oleh Dana Investasi Publik (PIF) pemerintah Saudi. Proyek ini dipimpin oleh CEO Nadhmi Al-Nasr dengan anggaran mencapai USD 500 miliar.
Dilansir laman NEOM, Pemerintah Arab Saudi secara terang-terangan menuliskan ‘NEOM is real’ lantaran kebimbangan yang timbul di tengah penduduk dunia. NEOM menjadi bagian dar Visi Saudi 2030. Pembangunannya bertujuan untuk mencapai kelayakan hunian, perkembangan bisnis, menciptakan konservasi, dan kehidupan berkelanjutan.
Di mana NEOM?
NEOM akan berdiri di atas lahan seluas 26.500 kilometer persegi (10.200 mil persegi) barat laut Riyadh, Arab Saudi. Kota ini memiliki 450 kilometer garis pantai serta didukung 100% energi terbarukan. Memiliki ukuran layaknya Albania, NEOM dibatasi Laut Merah di sisi selatan dan Teluk Aqaba di bagian barat.
Ada Apa Saja di NEOM?
Menurut eksekutor proyek ini, NEOM akan terdiri dari 10 region. Hingga saat ini, terdapat empat daerah yang baru diumumkan namanya, yakni The Line, Trojena, Oxagon, dan Sindalah. Diperkirakan kota ini akan menyumbang pendapatan negara mencapai 180 miliar riyal.
The Line merupakan kota linier sepanjang 170 kilometer dengan daya tampung 9 juta orang. Berlokasi dari timur ke barat NEOM, memiliki dua gedung pencakar langit setinggi 500 meter, dan terpisah sejauh 200 meter. Bagian luar bangunan dilapisi cermin.
Trojena menjadi resor ski di Pegunungan Sarwat dengan area luar ruangan 60 kilometer persegi. Direncanakan menjadi tuan rumah kompetisi Asian Winter Games 2029. Oxagon digambarkan sebagai kota pelabuhan dan struktur terapung terbesar di dunia berwujud segi delapan. Sedangkan Sindalah akan menjadi resor pulau yang menawarkan marina berkapasitas 86 tempat tidur seluas 840.000 meter persegi.
Siapa Arsitek NEOM?
Beberapa studio arsitektur yang secara resmi didaftarkan sebagai perancang NEOM. Sebut saja studio arsitek asal Amerika Serikat Aecom, Zaha Hadid Architects dari Inggris, UNStudio dari Belanda, Aedas dari AS, LAVA dari Jerman, Bureau Proberts dari Australia, dan Mecanoo dari Belanda.
Desainer proyek resor Sindalah dipegang oleh Superyacht Italia dan Luca Dini Design. Arsitek utama The Line dipimpin oleh Morphosis dari Amerika Serikat. Serta diyakini Pei Cobb Freed & Partners, Tom Wiscombe, Oyler Wu, HOK, Adjaye Associates, CHAP, Coop Himmelb(I)au, Delugan Meissl Associated Architects, dan Fuksas juga ikut terlibat dalam proyek fantastis tersebut.
Kapan NEOM Dibangun?
Sejak rilis informasi yang diungkapkan Pangeran Salman, Arab Saudi mulai menyusun jadwal perencanaan pembangunan. Estimasi pembangunan dimulai pada tahun 2030. Berdasarkan tangkapan kamera drone, terungkap apabila persiapan The Line sedang berlangsung. Sementara pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mengunggah video sekilas peradaban NEOM.
Pulau mewah Sindalah menjadi proyek perdana yang direncanakan selesai pada 2024. Disusul oleh kota pelabuhan Oxagon pada 2030. Resor ski Trojena bakal menerima pengunjung pada 2026. Serta agenda terbesar, yakni The Line akan diluncurkan pada 2045 dengan target kedatangan satu juta orang.
Kenapa NEOM Dikritik?
Membaca beragam reaksi dari pengerjaan NEOM, beberapa pihak termasuk ekonom dan ahli arsitektur mengungkapkan keraguan. Tiga aspek yang menjadi perhatian utama mengenai keberlanjutan lingkungan, kelayakan hidup, dan pemenuhan hak asasi manusia.
Kekhawatiran timbul mengingat Arab Saudi hanya memperoleh skor 7 dari 100 terkait hak kebebasan oleh Freedom House. Di sisi lain, Amnesty International juga menyebut negara tersebut masuk dalam daftar 10 negara pelanggar hak asasi manusia.
Penggusuran suku Huwaitat juga akan menghilangkan tempat tinggal bagi 20.000 jiwa demi proyek NEOM. Bahkan, organisasi Hak Asasi Manusia Alqst menuliskan 47 warga ditangkap karena menolak wacana relokasi dalam The Dark Side of Neom pada Kamis (16/02/2023).
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | DEZEEN.COM | NEOM.COM