Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Penyelidikan: Jembatan Gantung di India Runtuh karena Kesalahan Renovasi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Orang-orang berpegangan pada jembatan gantung yang runtuh di Morbi, India 30 Oktober 2022. Korban tewas akibat ambruknya jembatan di Gujarat di India naik menjadi 132 orang. ANI/ Handout via REUTERS
Orang-orang berpegangan pada jembatan gantung yang runtuh di Morbi, India 30 Oktober 2022. Korban tewas akibat ambruknya jembatan di Gujarat di India naik menjadi 132 orang. ANI/ Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKabel berkarat yang rusak, pengelasan yang tidak tepat, dan perubahan pada permukaan jalan jembatan gantung berusia 145 tahun di India berkontribusi pada keruntuhannya tahun lalu yang menewaskan 135 orang, demikian temuan penyelidikan yang dilansir Reuters, Senin, 20 Februari 2023. 

Jembatan gantung era kolonial di kota Morbi di negara bagian barat, Gujarat, dipadati para pelancong ketika roboh pada 30 Oktober 2022, menjatuhkan ratusan orang ke dalam sungai Machchhu. Jembatan itu baru dibuka kembali beberapa hari sebelumnya, menyusul perbaikan berbulan-bulan.

Tim penyelidikan khusus beranggotakan lima orang, yang dibentuk oleh pemerintahan negara bagian, menemukan bahwa kabel-kabel utama tidak diperiksa atau diganti, tidak ada uji beban atau uji struktural yang dilakukan sebelum pembukaan jembatan dan jembatan kelebihan beban dibandingkan kapasitasnya pada insiden itu. 

“Kabel utama di sisi hulu ditemukan putus di satu sisi,” menurut sebuah laporan penyelidikan awal yang dilihat Reuters. “Dari 49 kawat dari kabel utama, 22 berkarat yang mengindikasikan bahwa kawat-kawat itu mungkin telah putus sebelum insiden, 27 sisanya baru putus.”

Jembatan – sepanjang 233 meter dan lebar 1,25 meter – ditutup selama lebih dari tujuh bulan untuk perbaikan hingga pekan keruntuhan maut. Rekaman CCTV menunjukkan sekelompok anak muda mengambil gambar, sementara yang lain berusaha menggoyang-goyang jembatan dari satu sisi ke sisi lain dalam detik-detik sebelum kabel-kabel itu putus dan mereka jatuh dari gang yang sempit.

Sandeepsinh Zala, kepala kota Morbi pada saat kecelakaan itu, diskors oleh negara bagian pada November sementara polisi bulan lalu menahan Jaysukh Patel, direktur pelaksana Oreva Group, yang diberi kontrak untuk memperbaiki dan mengoperasikan jembatan itu.

Oreva Group tidak memberikan jawaban untuk permintaan komentar.

Laporan itu mengatakan dek yang direnovasi di atas jembatan itu tidak disambungkan secara benar dengan mengelas tali-tali penahan lama dengan yang baru, sementara papan-papan kayu diganti dengan lembar-lembar aluminium.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika ada papan-papan kayu individual alih-alih dek aluminium, maka karena sifat kelenturannya, jumlah korban jiwa bisa jadi lebih sedikit,” kata laporan itu, sambil menambahkan kabel-kabel utama dan tali penahan belum diuji selama renovasi.

Laporan tersebut  mengatakan Zala tidak bertindak sesuai hukum dalam menandatangani kesepakatan dengan Oreva, yang sangat terkenal dalam membuat jam-jam dan produk-produk elektronik. Laporan itu menyalahkan Oreva karena akses yang tidak dibatasi ke jembatan untuk orang dan pengaturan keamanan yang tidak memadai.

"Pekerjaan perbaikan itu dilakukan tanpa berkonsultasi dengan para pakar teknis. Perusahaan itu mengalihdayakan pekerjaan perbaikan itu kepada lembaga yang tidak kompeten,” katanya.

Zala menolak berkomentar karena masalah ini sudah masuk ke pengadilan. 

REUTERS

Pilihan Berita: DK PBB Batal Voting untuk Permukiman Yahudi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

23 jam lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan papan reklame yang tumbang di sebuah stasiun pengisian bahan bakar menyusul badai angin dan debu di Mumbai [Prashant Waydande/Reuters
14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras


Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Royal Enfield Classic 500 Pegasus Limited Edition. (Royal Enfield)
Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah


Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Pesawat dari maskapai Air India. Odishabytes
Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.


Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Resimen Punjab Angkatan Darat India berbaris selama parade militer tahunan Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.


Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Air India Express (tangkapan layar YouTube)
Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

9 hari lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

10 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.


India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.


10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar. Foto: Canva
10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.