Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Larang Hari Valentine Dirayakan di Afghanistan: Budaya Kafir, Tidak Islami

Reporter

image-gnews
Wanita berbelanja di toko bunga yang menjual produk untuk Hari Valentine di Riyadh, Arab Saudi 13 Februari 2021.  Reuters
Wanita berbelanja di toko bunga yang menjual produk untuk Hari Valentine di Riyadh, Arab Saudi 13 Februari 2021. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toko-toko yang menjual karangan bunga mawar merah di Afghanistan, mengeluh sepinya pembeli pada perayaan Hari Valentine. Mawar-mawar yang cantik dibiarkan layu dan balon-balon tak laku, yang dibiarkan teronggok di toko.

Selasa, 14 Februari 2023, Taliban melarang perayaan Hari Valentine di Afghanistan. Selama ini Hari Valentine tidak pernah dirayakan secara luas di Afghanistan. Meski demikian beberapa penduduk kaya di Kabul, ibu kota Afghanistan menggelar tradisi untuk menandai hari kekasih dalam beberapa tahun terakhir.

Di Flower Street yang terkenal di Kabul, toko-toko penuh dengan karangan bunga berbentuk hati dan boneka binatang berwarna merah. Namun toko itu sepi pelanggan.

Di jendela salah satu outlet, terdapat poster yang diteken oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Poster itu berisi peringatan kepada pembeli. "Hindari merayakan hari kekasih!"

Poster itu mengatakan Hari Valentine tidak Islami dan bukan bagian dari budaya Afghanistan. "Hari Valentine adalah slogan orang-orang kafir. Merayakan hari kekasih menunjukkan simpati kepada Paus Kristen," menurut tulisan dalam poster tersebut.

Petugas pemerintah berpatroli di daerah itu dengan seragam putih. Mereka diikuti oleh pengawal bersenjata. "(Otoritas Taliban) menerbitkan dan mendistribusikan pesanan mereka ke setiap toko," kata Omar, salah satu pemilik toko bunga. 

"Saya rasa saya tidak bisa menjual bunga ini hari ini, orang tidak membeli," katanya. "Anda bisa melihat, tak ada pelanggan yang datang. Situasinya sangat buruk."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasangan muda diam-diam membeli bunga dan segera meninggalkan toko ketika melihat patroli polisi moralitas. "Situasinya telah berubah. Kami tidak bisa merayakannya seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Zahrah, seorang pembeli yang telah menikah selama tujuh tahun. "Tapi kami merayakannya. Ada beberapa batasan. Situasinya tidak bagus, tapi kami merayakannya di rumah."

Wakil kementerian tidak dapat dihubungi untuk mengomentari sifat sebenarnya dari larangan tersebut. Otoritas Taliban telah mengeluarkan berbagai pembatasan kehidupan sosial sejak berkuasa kembali di Afghanistan pada Agustus 2021.

Musik, aplikasi media sosial, dan video game semuanya berada di bawah pengawasan pemerintah ultra-konservatif. Pihak berwenang secara khusus menindak wanita Afghanistan, dan menekan mereka dari kehidupan publik.

FRANCE 24 

Pilihan Editor: Kate Middleton Tak Berharap Diberi Mawar Merah oleh Pangeran William di Hari Valentine

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

22 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

44 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Ekspresi seorang anak saat diteteskan vaksin polio dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.