TEMPO.CO, Jakarta -Pasukan Rusia membombardir pasukan Ukraina dan kota-kota sepanjang garis depan di wilayah Donetsk timur, Selasa, 14 Februari 2023 dalam apa yang tampaknya sebagai serangan baru, ketika para sekutu Barat bertemu di Brussels untuk membicarakan pengiriman lebih banyak senjata untuk pemerintahan Kyiv.
Bakhmut, sebuah kota di provinsi Donetsk dan target utama bagi tentara Presiden Rusia Vladimir Putin, berada dalam posisi genting.
“Tidak ada satu meter persegi pun di Bakhmut yang aman atau yang tidak berada dalam jangkauan tembakan atau drone musuh,” kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko kepada televisi nasional Ukraina.
Ia mengatakan artileri Rusia telah menghantam target sepanjang garis depan di Donetsk, yang bersama dengan provinsi Luhansk membentuk Donbas, jantung industri Ukraina dan tujuan utama Rusia.
Dengan peringatan pertama invasi Rusia yang kian dekat, Kremlin telah mengintensifkan operasinya di wilayah selatan dan timur Ukraina dan sebuah serangan besar baru yang telah diantisipasi secara luas.
Sebelum rapat para menteri pertahanan NATO di Brussels, Sekretaris Jenderal aliansi tersebut, Jens Stoltenberg mengatakan negara-negara Barat perlu meningkatkan pasokan amunisi kepada Kyiv.
“Kita tidak melihat tanda-tanda bahwa Presiden Putin sedang mempersiapkan perdamaian. Yang kita lihat adalah sebaliknya, ia sedang mempersiapkan lebih banyak perang, serangan-serangan baru dan gempuran-gempuran baru,” katanya kepada wartawan.
Ukraina juga meminta Barat untuk mengirimkan jet-jet tempur.
Militer Ukraina, Selasa, mengatakan pasukannya telah menangkis serangan di lima permukiman di Luhansk dan enam di Donetsk, termasuk sekitar Bakhmut, selama 24 jam terakhir.
Mereka juga telah memukul mundur sebuah serangan ke sebuah kota di wilayah Kharkiv, yang merupakan perbatasan Rusia di Ukraina timur laut.