Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Update Gempa Turki: Korban Jiwa 28.000, Mulai Ada Penjarahan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang bocah berumur 8 tahun, Tanem dan ayahnya berhasil dievakuasi dari bawah runtuhan puing bangunan akibat gempa bumi setelah bertahan hidup selama 101 jam di Hatay, Turki 10 Februari 2023. Municipality via REUTERS
Seorang bocah berumur 8 tahun, Tanem dan ayahnya berhasil dievakuasi dari bawah runtuhan puing bangunan akibat gempa bumi setelah bertahan hidup selama 101 jam di Hatay, Turki 10 Februari 2023. Municipality via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penolong mulai kelelahan mencari korban selamat di puing-puing akinbat gempa Turki dan Suriah, ketika korban tewas sudah mencapai 28.000 dan tampaknya akan terus bertambah.

Beberapa operasi penyelamatan dihentikan setelah terjadi penjarahan di beberapa lokasi, Sabtu, 11 Februari 2023.

Presiden Tayyip Erdogan berjanji untuk memulai pembangunan kembali dalam beberapa minggu ini. Sebelumnya, dia mengatakan ratusan ribu bangunan hancur akibat bencana gempa paling dahsyat di Turki sejak 1939.

Di Suriah, bencana paling parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak. Banyak orang kehilangan tempat tinggal untuk kedua kalinya setelah terlantar akibat perang saudara yang sedang berlangsung.

Di kota Antakya, Turki selatan, kantong mayat berserakan di jalan-jalan dan penduduk mengenakan masker untuk melawan bau kematian saat mereka bergabung dengan tim penyelamat yang masih harus mencapai beberapa bangunan.

"Ada kekacauan, puing-puing dan mayat di mana-mana," kata salah seorang, yang kelompoknya telah bekerja semalaman mencoba menghubungi seorang dosen universitas yang memanggil mereka dari puing-puing. Pada pagi hari, dia berhenti merespons.

Di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa di Turki, hanya ada sedikit operasi penyelamatan yang terlihat di tengah gundukan beton rumah dan blok apartemen yang roboh.

Tetapi di satu gedung, penyelamat menggali di antara lempengan beton untuk mencapai seorang anak perempuan berusia lima tahun yang masih hidup, mengangkatnya dengan tandu, dibungkus dengan kertas timah, dan meneriakkan "Allahu Akbar".

Hanya beberapa yang dibawa keluar hidup-hidup pada hari Sabtu.

Dua organisasi penyelamat Jerman menangguhkan pekerjaan, karena ada laporan bentrokan antara kelompok dan baku tembak. Sebuah tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan.

Muncul penjarahan

Gizem, seorang pekerja penyelamat dari provinsi tenggara Sanliurfa, mengatakan dia melihat penjarah di Antakya. "Kami tidak bisa mengintervensi karena sebagian besar penjarah membawa pisau," katanya.

Polisi dan tentara dikerahkan pada hari Sabtu untuk menjaga ketertiban, juga membantu lalu lintas, penyelamatan, dan pembagian makanan.

Turki mengatakan sekitar 80.000 orang berada di rumah sakit, dengan lebih dari 1 juta di tempat penampungan sementara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di luar Antakya, para pekerja di kuburan massal menurunkan kantong mayat ke dalam parit yang digali dan ditutup dengan alat berat. Sekitar 80 kantong mayat menunggu penguburan.

Kuburan baru juga menutupi lereng bukit di luar Gaziantep, beberapa ditandai dengan bunga atau bendera Turki kecil yang berkibar tertiup angin. Seorang wanita menangis tersedu-sedu di samping salah satu kuburan ketika seorang anak laki-laki mencoba menghiburnya.

Para penyintas takut akan penyakit, dengan infrastruktur dasar hancur.

"Jika orang tidak mati di sini di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena cedera, jika tidak, mereka akan mati karena infeksi. Tidak ada toilet di sini. Ini masalah besar," kata petugas penyelamat Gizem.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths menggambarkan gempa tersebut sebagai peristiwa terburuk dalam 100 tahun di wilayah tersebut. Dia memuji tanggapan Turki, mengatakan berdasarkan pengalamannya bahwa orang-orang di zona bencana selalu kecewa di awal upaya bantuan.

Dia memperkirakan jumlah korban tewas setidaknya akan berlipat ganda.

Bencana melanda saat Erdogan bersiap untuk pemilihan nasional yang dijadwalkan pada bulan Juni. Popularitasnya sudah jatuh di tengah melonjaknya biaya hidup dan merosotnya mata uang Turki.

Bahkan sebelum gempa, pemungutan suara dipandang sebagai tantangan terberat Erdogan dalam dua dekade berkuasa. Sejak bencana itu, dia menyerukan solidaritas dan mengutuk politik "negatif".

Orang-orang di zona gempa dan politisi oposisi telah menuduh pemerintah memberikan bantuan yang lambat dan tidak memadai sejak dini dan para kritikus mengatakan tentara, yang memainkan peran utama setelah gempa bumi tahun 1999, tidak terlibat cukup cepat.

Erdogan mengakui beberapa masalah, terutama pengiriman bantuan ke wilayah di mana jaringan transportasi rusak, tetapi mengatakan situasinya kemudian dapat dikendalikan.

Pertanyaan mulai diajukan tentang kondisi bangunan. Kejaksaan negara bagian di Adana memerintahkan penahanan 62 orang dalam penyelidikan atas bangunan yang runtuh, sementara kejaksaan menuntut penangkapan 33 orang di Diyarbakir karena alasan yang sama, lapor kantor berita Anadolu milik negara.

Pilihan editor Soal Penerapan Regulasi Bangunan Tahan Gempa, Ridwan Kamil: Gempa Turki Mohon Jadikan Pelajaran

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

3 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

4 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

8 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

11 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

13 hari lalu

Asap mengepul yang di duga setelah serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024. REUTERS/Firas Makdesi
Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.