TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja kantor pos Inggris atau Royal Mail membatalkan pemogokan 24 jam menuntut perbaikan upah yang direncanakan minggu depan setelah mendapat tantangan hukum dari perusahaan, kata Serikat Pekerja Komunikasi (CWU).
Pengacara menyarankan agar serikat pekerja mempertahankan posisinya di pengadilan, namun CWU menilai risiko kalah di pengadilan berpotensi berdampak pada pemungutan suara baru.
"Hukum di negara ini sangat memberatkan pekerja, risiko kalah di pengadilan berpotensi berdampak pada pemungutan suara ulang - kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," kata pengacara SWU, Selasa, 7 Februari 2023
Serikat pekerja, yang mewakili lebih dari 115.000 pekerja pos di Royal Mail, juga akan memasuki kembali negosiasi dengan Royal Mail Group minggu ini, tambah pernyataan itu.
CWU telah memberikan pemberitahuan kepada Royal Mail Group rencana pemogokan 24 jam untuk semua shift mulai setelah pukul 12:30. pada 16 Februari.
Baca Juga:
Dengan inflasi mencapai lebih dari 10% - level tertinggi dalam empat dekade - Inggris mengalami gelombang pemogokan dalam beberapa bulan terakhir di sektor publik dan swasta, termasuk pekerja kesehatan dan transportasi, karyawan gudang Amazon, dan staf pos Royal Mail.
REUTERS