TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 anggota teroris ISIS melarikan diri dari sebuah penjara barat laut Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, setelah gempa Turki yang mematikan. Penjara polisi militer di kota Rajo dekat perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya adalah anggota teroris ISIS.
Baca: Sejumlah Mobil Ringsek Tertimpa Reruntuhan Gempa Turki
Penjara itu juga menampung para pejuang dari pasukan pimpinan Kurdi. "Setelah gempa terjadi, Rajo terpengaruh dan narapidana mulai memberontak serta menguasai bagian-bagian penjara," kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki. "Sekitar 20 tahanan melarikan diri yang diyakini sebagai militan ISIS."
Gempa berkekuatan 7,8 yang diikuti oleh puluhan gempa susulan mengguncang wilayah Turki dan Suriah. Gempa menyebabkan kerusakan pada penjara, dinding dan pintu retak, menurut seorang sumber kepada AFP yang dilansir dari NDTV.
Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan tidak dapat memverifikasi apakah tahanan telah melarikan diri, namun membenarkan adanya pemberontakan. Insiden di Rajo terjadi setelah serangan ISIS pada Desember di sebuah kompleks keamanan di bekas ibukota de facto Suriah Raqa, yang bertujuan untuk membebaskan sesama jihadis dari penjara di sana.
Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah diperkirakan mencapai 4.300 orang, naik dibandingkan sehari sebelumnya yang diperkirakan mencapai 3.000 orang. Tim penyelamat pada Selasa pagi, 7 Februari 2023 berusaha membebaskan korban yang terperangkap di reruntuhan bangunan.
Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang kedua negara pada Senin pagi, menggulingkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal. Hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa sehari sebelumnya, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki dalam pernyataan terbarunya.
Kepala AFAD Yunus Sezer mengatakan bahwa 2.921 orang tewas di Türkiye karena gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut. Gempa lain berkekuatan 5,6 melanda Türkiye tengah pada hari Selasa, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC). Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian korban selamat sepanjang malam.
Simak: WHO Perkirakan Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20.000 Orang
NDTV | AL JAZEERA | CHANNEL NEWS ASIA