TEMPO.CO, Jakarta - Nama Nostradamus mungkin cukup familiar bila dikaitakan dengan sebuah ramalan masa depan. Sosok bernama lengkap, Michel de Nostredame merupakan apoteker, sekaligus dokter asal Prancis yang terkenal dengan buku ramalannnya berjudul “Les Prophéties”. Buku tersebut berisi 942 syair puitis yang dianggap sebagai prediksi masa depan.
Melalui karyanya, ramalan Nostradamus diklaim cukup akurat, diantaranya eksekusi Charles I, Kebakaran Besar London, Revolusi Prancis, kebangkitan serta kejatuhan Hitler dan Napoleon, pembunuhan John F. Kennedy dan Benazir Bhutto, serangan 9/11, pembunuhan massal di Paris tahun 2015, hingga pandemi Covid-19.
Pengikut setia buku Les Prophéties mengklaim bahwa hampir 70 persen ramalannya terbukti benar. Lantas, siapa Nostradamus dan apa ramalannya untuk 2023?
Nostradamus, Peramal yang Memproklamirkan Dirinya Sendiri
Michel de Nostradame lahir di tengah keluarga Katolik. Namun, ia mengklaim naluri alamiahnya dalam bernubuat (meramal) diwarisi dari nenek moyang beragama Yahudi. Nostradamus bekerja sebagai apoteker keliling, merawat korban wabah, dan terkenal dengan “pil mawar” buatannya.
Nostradamus hidup di masa ketika mesin cetak baru ditemukan. Dari situ, banyak ide-ide yang berkembang pesat. Terjadi berbagai perbedaan pendapat namun kemampuan Nostradamus dalam meramal disambut baik oleh banyak orang. Sejak 1550, Nostradamus memanfaatkan keadaan itu untuk menghasilkan almanak tahunan yang berisi ribuan ramalan masa depan. Itulah alasan dibalik perubahan namanya menjadi “Nostradamus”.
Ramalan Nostradamus Hanya Halusinasi?
Pada 1555, Nostradamus menerbitkan Les Prophéties dengan tujuan menulis ramalan masa depan dunia lewat 1.000 syair. Ada sebuah laporan yang menyatakan bahwa beberapa dari ramalan itu ditulis saat Nostradamus sedang mabuk pala. Jika diminum dalam dosis besar, pala dapat menyebabkan halusinasi.
Nostradamus memang kerap dilihat oleh banyak orang sebagai orang gila. Sebuah publikasi berjudul “First Invective of the Lord Hercules the Frenchman Against Monstradamus” pada 1558 mengklaim bahwa Nostradamus adalah orang idiot, bodoh, gila, dan hanya meneriakkan omong kosong fantasinya.
Walau demikian, ketenaran Nostradamus terus tumbuh. Ia bahkan menjadi teman dekat Ratu Prancis Catherine de Médici yang kematian suaminya, Henry II, pernah ia prediksi.
Nostradamus Meramalkan Kematiannya Sendiri
Banyak pendapat bahwa Nostradamus meramalkan kematiannya sendiri pada 1566. Namun, ia membuat prediksi itu satu hari sebelum meninggal terbaring di tempat tidur karena radang sendi, edema, dan arteriosklerosis.
Memang, ada sejumlah peristiwa yang Nostradamus ramal benar-benar terjadi beberapa hari setelahnya. Nostradamus juga pernah menulis “prediksi” peristiwa yang telah terjadi, membuat akurasi ramalannya semakin dianggap luar biasa.