TEMPO.CO, Jakarta -Finlandia menegaskan akan bertahan dengan rencananya untuk bergabung dengan NATO bersama Swedia, negara tetangga Nordiknya. Pengajuan keanggotaan Swedia untuk masuk aliansi militer Barat terganjal restu Turki.
Baca juga: Fakta Pembakaran Al Quran, Kedutaan Digeruduk hingga Erdogan Tak Sudi Dukung Swedia ke NATO
"Keinginan kuat kami tetap bergabung dengan NATO bersama Swedia," kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto dalam konferensi pers di Helsinki.
Presiden Turki Tayyip Erdogan memberi isyarat bahwa Ankara dapat menyetujui Finlandia bergabung dengan NATO tanpa Swedia.
Pernyataan itu muncul pada Minggu, 29 Januari 2023, di tengah meningkatnya ketegangan Ankara dengan Stockholm. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin menyampaikan pesan serupa.
“Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (pada aplikasi NATO mereka) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami. Tetapi Finlandia seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu.
Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan NATO sejak tahun lalu. Keinginan untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina yang memerlukan persetujuan semua negara anggota untuk bergabung.
Turki dan Hungaria belum meratifikasi keanggotaan negara-negara Nordik.
Turki mengatakan Swedia menampung militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang. Kelompok PKK itu mengangkat senjata melawan Turki pada 1984.
"Kami memberi Swedia daftar 120 orang dan mengatakan kepada mereka untuk mengekstradisi para teroris itu dari negara mereka. Jika Anda tidak mengekstradisi mereka, maka maaf tentang itu," kata Erdogan.
Ia mengacu pada perjanjian Turki dengan Swedia dan Finlandia Juni lalu atas aplikasi NATO yang diajukan.
Situasi kedua negara semakin memanas setelah pembakaran Al Quran di Stockholm. Politikus sayap kanan Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di depan Kedutaan Turki.
Turki pun menangguhkan pembicaraan NATO dengan Swedia dan Finlandia pekan lalu.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan negaranya ingin memulihkan dialog NATO dengan Turki, tetapi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Kamis tidak ada artinya memulai kembali pembicaraan.
"Tidak ada tawaran untuk mengevaluasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia secara terpisah," ujarnya.
Baca juga: Erdogan Isyaratkan Finlandia Bisa Gabung NATO, Tapi Tak Sebut Swedia
REUTERS