Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soichi Yokoi Prajurit Jepang Terakhir menyerah, Sembunyi di Hutan Guam 28 Tahun

image-gnews
Shoichi Yokoi. wikipedia.org
Shoichi Yokoi. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usai bersembunyi di pedalaman hutan Guam selama 28 tahun; Shoichi Yokoi, seorang tentara Jepang berpangkat sersan, akhirnya ditemukan para petani setempat pada 24 Januari 1972. Dia bersembunyi setelah pasukan Amerika merebut pulau itu pada Agustus 1944.

Lantas, bagaimana kisah Shoichi Yokoi sejak mulai bersembunyi sampai akhirnya pulang ke Jepang?

Dilansir dari smithsonianmag.com, Yokoi adalah seorang prajurit Jepang yang lahir di Prefektur Aichi Jepang pada 1915. Sebelum direkrut menjadi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada 1941, Yokoi bekerja sebagai penjahit. Setelah bergabung dengan prajurit, dia ditempatkan di Tiongkok sampai kemudian dipindahkan ke Guam. Setelah pasukan Amerika hampir memusnahkan resimen Yokoi pada musim panas 1944, dia dan sekelompok sembilan atau sepuluh rekan melarikan diri ke hutan.

Baca: Doya, Sahabat Teruo Nakamura Prajurit Jepang yang Sembunyi 30 tahun di Morotai

Yokoi adalah salah satu dari sekitar 5.000 tentara Jepang yang menolak menyerah kepada Sekutu setelah Pertempuran Guam. Dia lebih memilih hidup dalam pelarian daripada malu ditahan sebagai tawanan perang. Meski Sekutu menangkap dan membunuh sebagian besar tentara tersebut, sekitar 130 tetap bersembunyi pada akhir Perang Dunia II.

Awalnya, mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi ternak penduduk setempat. Namun, ketika jumlah ternak makin menurun, mereka mundur ke bagian pulau yang makin terpencil. Mereka tinggal di gua atau tempat berlindung sementara di bawah tanah. Mereka bahkan hanya makan kelapa, pepaya, udang, katak, kodok, belut, dan tikus.

Yokoi menggunakan keterampilan menjahitnya untuk menenun pakaian dari kulit pohon dan menandai berlalunya waktu dengan mengamati fase bulan. Dia akhirnya berpisah dengan rekan-rekannya yang menyerah, menjadi korban tentara musuh yang sedang berpatroli, atau akhirnya meninggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, Yokoi tetap melakukan kontak dengan dua tentara lainnya. Namun, setelah mereka meninggal dalam bencana banjir pada 1964, dia akhirnya tak ditemani siapa pun. Dia pun menghabiskan delapan tahun terakhirnya dengan bersembunyi dalam isolasi total.

Shoichi Yokoi merupakan salah satu prajurit terakhir yang menyerah. Dia merupakan contoh ekstrem dari penerapan prinsip Bushido, yang menekankan kehormatan dan pengorbanan diri. Ketika Yokoi kembali ke negara asalnya setelah hampir tiga dekade bersembunyi, reaksi awalnya adalah penyesalan. "Dengan sangat malu saya kembali," kata dia.

HAN REVANDA PUTRA

Baca: Teruo Nakamura, Prajurit Jepang Sembunyi 30 Tahun di Hutan Pulau Morotai Maluku

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

7 jam lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

7 jam lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.


Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.


Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

9 jam lalu

Wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang muncul di sebuah toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang 28 April 2024. Kyodo via REUTERS
Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang


Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

10 jam lalu

Larry Page dan Sergey Brin
Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?


Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

10 jam lalu

Para delegasi bereaksi terhadap hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina


7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

13 jam lalu

Presiden Kuba Fidel Castro berpidato panjang di hadapan Majelis Umum PBB, di New York, pada 12 Oktober 1979. Fidel Castro meninggal dalam usia 90 tahun, pada 25 November 2016. AP/Marty Lederhandler
7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.


Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

14 jam lalu

Masaki Yasushi Duta Besar Jepang untuk Indonesia (kanan), dan Abdul Kadir Jailani Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (kiri), Kementerian Luar Negeri RI menandatangani Pertukaran Nota Pinjaman Yen kepada Indonesia mengenai
Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat


Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

17 jam lalu

Tentara Jepang melakukan operasi penyelamatan di sebuah rumah yang runtuh akibat gempa bumi di Suzu, prefektur Ishikawa, Jepang, 3 Januari 2024.  Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang/HANDOUT via REUTERS A
Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.


Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

18 jam lalu

Girl group K-pop ILLIT. Foto: Instagram/@illit_official
Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.