TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Israel untuk Kanada Ronen Hoffman, mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin, 23 Januari 2023 waktu setempat. Pengunduran diri itu sebagai bentuk protes pada sejumlah kebijakan Pemerintah Israel yang baru, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Saya merasa terhormat ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya (mantan Perdana Menteri Yair lapid) untuk tampil dan mengabdi pada negara sebagai Duta Besar Israel untuk Kanada selama lebih dari setahun. Dengan transisi ke pemeritahan yang baru dan dengan kebijakan yang berbeda di Israel, saya secara pribadi dan integritas profesional saya telah memaksa untuk mempersingkat jabatan saya dan pulang ke Israel pada musim panas ini,” kata Hoffman di Twitter.
Baca juga: Perdana Menteri Polandia Mantap Ingin Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina
I am honoured to have been appointed by previous Prime Minister @yairlapid to represent and serve the State of Israel as Ambassador to Canada over a year ago. pic.twitter.com/ehwtsNcOie
— Dr. Ronen Hoffman (@ronenhoffman) January 22, 2023
Keputusan Hoffman itu diambil beberapa pekan setelah pengunduran diri Yael German, Duta Besar Israel untuk Prancis, yang juga mengundurkan diri dari jabatan pada Desember 2022. German melihat dalam pemerintahan Israel yang baru ada sejumlah anggota yang punya pandangan ekstrim dan Perdana Menteri Netanyahu mendorong sejumlah kebijakan yang mungkin akan sulit diterima legislasi.
German juga menjadi Duta Besar karena ditunjuk oleh Lapid. Dia mengatakan sejumlah perubahan baru akan membahayakan karakter dan nilai-nilai Negeri Bintang Daud tersebut.
Sementara itu, puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu, 21 Januari 2023, menolak rencana reformasi yudisial oleh Pemerintahan Netanyahu. Stasiun televisi Israel, KAN, mewartakan hampir 40 ribu warga Israel melakukan unjuk rasa anti-pemerintah di area jalan Kaplan, Tel Aviv.
Netanyahu, yang sedang terlibat dalam kasus hukum dugaan korupsi, berkeras ingin reformasi bidang tetap dilakukan. Dia beralasan punya mandat dari jutaan warga Israel yang telah memberikan suara mereka padanya untuk melakukan perubahan.
Netanyahu diambil sumpah jabatan pada 29 Desember 2022 setelah pemilu pada November 2022, yang memberikan kelompok sayap-kanan suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru.
Sumber: middleeastmonitor.com
Baca juga:Duta Besar Manoj : Indonesia dan India Seperti Saudara Kembar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.