TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam serangan rudal Rusia, yang menghantam sebuah gedung apartemen di Kota Dnipro, Ukraina, bertambah. Pemerintah Daerah Dnipro pada Minggu pagi, 15 Januari 2023, menyebut total korban tewas sekarang 14 orang.
“Operasi pencarian masih berlangsung,” kata Valentyn Reznichenko, Gubernur Dnipro, wilayah timur-tengah Ukraina, melalu pesan Telegram.
Baca juga:Pelajar Asia Diserang di AS, Korban Dipukuli dan Ditendang di Kereta
Petro, anggota tim penjinak ranjau Nasional Ukraina Batalyon Dnipro 1, melepaskan kabel untuk membersihkan ranjau, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di bagian utara wilayah Donetsk Ukraina, 12 Desember 2022. REUTERS/Shannon Stapleton
Menurut Reznichenko, ada sekitar 38 orang yang sudah diselamatkan, 20 puluh orang masih dalam daftar hilang dan satu warga terperangkap di bawah sebuah tumpukan puing-puing. Serangan rudal Rusia terjadi pada Sabtu sore, 14 Januari 2023, yang melukai setidaknya 64 orang.
Otoritas Ukraina memperingatkan serangan udara Rusia telah menghancurkan infrastruktur penting di Kyiv dan wilayah lainnya sehingga membuat suplai listrik terganggu di tengah cuaca musim dingin yang berat. Serangan demi serangan yang dilancarkan Rusia terjadi dua minggu menjelang perayaan tahun baru tradisional Ukraina
Sampai berita ini diturunkan, pertempuran masih berlanjut di wilayah timur Ukraina. Inggris, Prancis dan Polandia berjanji akan mengirimkan bantuan senjata segera. Mereka juga akan mengirimkan 14 unit tank tempur dan artileri sebagai bentuk dukungan.
Langkah yang dilakukan Prancis, Inggris dan Polandia itu, memberikan tekanan pada Jerman agar mengikuti mereka. Bukan hanya itu, Kyiv juga terus-menerus memohon pada Jerman agar mengirimkan peralatan tempur mutakhirnya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan tim penasehatnya mengaku sudah menganalisis gambaran militernya dan melihat dampak strategis atas dukungan Inggris ke Ukraina. Tak hanya itu, Inggris juga telah mengidentifikasi sebuah jendela, di mana Sunak menilai Inggris dan para sekutunya bisa memaksimumkan dampak.
Rusia menginvasi Ukraina pada 25 Februari 2022. Moskow menyebut apa yang dilakukannya adalah operasi militer khusus, namun Ukraina dan sekutu-sekutunya menyebut ini adalah agres tanpa provokasi. Diperkirakan tewas ribuan orang dalam perang Ukraina ini, jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan banyak kota-kota seperti Dnipro kini tinggal puing-puing.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.