Sejarah Masjid Al Aqsa
Tentang sejarah pembangunan Masjidil Aqsa, terdapat beberapa perbedaan pendapat dari beberapa ulama. Ulama Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al Qurthubi mengatakan jika Amsjidil Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah. Mereka jugalah yang menentukan dan menggariskan tempatnya.
Namun, beberapa ulama mayoritas berpendapat, jika orang yang pertama kali membangun Masjidil Aqsa adalah Nabi Adam AS, tetapi tidak diketahui bagaimana bentuknya. Kemudian, pembangunan dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS dengan merenovasi dan meninggikan bangunannya. Hal ini seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim kepada Ka’bah.
Setelah itu, Masjidil Aqsa dibangun oleh Nabi Sulaiman dengan bangunan yang kuat, besar, dan juga indah. Dia adalah nabi yang mulia yang membangun masjid-masjid untuk Allah. Bangunan Masjidil Aqsa yang dibangun oleh Nabi Sulaiman ini hanya bertahan sekitar 370 tahun, sebelum bangsa Babilonia datang dan merobohkan masjid ini.
Setelah bangsa Babilonia, komplek Al Aqsa kemudian didatangi bangsa Persia, Yunani, hingga Romawi. Mereka berbondong-bondong membangun rumah ibadah mereka sendiri di daerah itu. Setelah Masjidil Aqsa mengalami beberapa kali keruntuhan, Umar bin Khattab kemudian membangun kembali masjid tersebut dengan menggunakan batu dan kayu. Dia bahkan membersihkan sendiri sampah-sampah yang kala itu memenuhi kompleks Al Aqsa.
Akan tetapi, Masjdil Aqsa kembali rusak akibat adanya Perang Salib pada 1099 M. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Salib, Shalahudin Al Ayubi kemudian membersihkan dan memperbaiki kembali masjid tersebut. Renovasi Masjidil Aqsa pun dilakukan pada masa pemerintahan Daulah Mamluk serta Daulah Utsmaniyah dengan memangun menara azan, membangun pagar untuk menutupi seluruh wilayah Masjidil Aqsa, dan lain sebagainya.