Mantan tahanan Guantanamo Mansoor Adayfi mengatakan fasilitas penahanan semakin memburuk setiap tahun. “Ini melambangkan penindasan, ketidakadilan, pelanggaran hukum, penyalahgunaan kekuasaan dan penahanan tanpa batas waktu,” katanya kepada Al Jazeera.
Adayfi menghabiskan 14 tahun di penjara, di mana dia mengatakan mengalami penyiksaan, penghinaan dan pelecehan. Berasal dari Yaman, dia menjelaskan bahwa dia diculik di Afghanistan dan diserahkan ke pasukan AS ketika dia berusia 18 tahun.
Ia menegaskan keadilan bagi mereka yang dipenjara di Guantanamo dimulai dengan menutup fasilitas tersebut. Dia juga menyerukan permintaan maaf dan pertanggungjawaban dari pejabat AS atas kejahatan yang dilakukan di sana.
Dalam sebuah petisi kepada Biden, American Civil Liberties Union (ACLU), sebuah kelompok hak asasi nirlaba, menggambarkan penjara tersebut sebagai "simbol global ketidakadilan, pelecehan, dan pengabaian terhadap supremasi hukum".
“Guantanamo terus membebankan biaya yang sangat besar untuk nilai dan sumber daya kami. Sudah lama berlalu untuk episode memalukan dalam sejarah Amerika ini ditutup, ”kata pernyataan itu.
Penjara yang terkenal itu mendapat sedikit perhatian di AS, meskipun biaya pembayar pajak Amerika US$13 juta per tahun untuk menampung setiap tahanan. Total biaya yang telah dikeluarga pembayar pajak hingga kini adalah US$540 juta.
Narapidana pertama, mengenakan pakaian oranye, tiba pada 2002 setelah invasi yang dipimpin AS ke Afghanistan. Banyak narapidana yang disiksa saat pertama kali datang.
Direktur Keamanan Hak Asasi Manusia Amnesty USA, Daphne Eviatar, menjelaskan bagaimana penahanan tanpa batas waktu di Guantanamo telah menjadi “contoh ikonik dari pengabaian supremasi hukum”.
“Masalah ini sayangnya tidak mendapat banyak perhatian lagi di AS karena dianggap sebagai berita lama,” kata Eviatar. “Tetapi untuk 35 orang yang masih ditahan tanpa batas waktu tanpa pengadilan, itu terus menjadi mimpi buruk saat ini.”
Narapidana tertua di Guantanamo berusia 73 tahun. Hanya segelintir yang telah didakwa secara resmi.
“Tidak ada yang menerima pengadilan yang adil, dan lebih dari 21 tahun kemudian, masih belum ada pertanggungjawaban atas serangan 9/11.”
Baca juga: Tandai Dua Dekade Penjara Guantanamo, Amerika Serikat Bebaskan Lima Tahanan
THE NATIONAL | AL JAZEERA