TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Transportasi AS atau USDOT akan memeriksa maskapai Southwest Airlines yang membatalkan dan menunda sebagaian besar jadwal penerbangan dalam beberapa hari terakhir untuk menentukan apakah mereka melakukan pelanggaran.
Southwest membatalkan 2.886 penerbangan pada hari Senin, 26 Desember 2022, atau 70% dari jadwal, setelah membatalkan 48% penerbangan pada Minggu, menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware. Maskapai ini juga membatalkan 60%, atau lebih dari 2.400, penerbangan Selasa ini.
"USDOT prihatin dengan tingkat pembatalan dan penundaan Southwest Airlines yang tidak proporsional dan tidak dapat diterima serta kegagalan untuk mendukung pelanggan yang mengalami pembatalan atau penundaan dengan benar," kata departemen itu, Senin, 26 Desember 2022.
Badan itu akan "memeriksa dengan cermat apakah pembatalan dapat dikontrol dan apakah Southwest mematuhi rencana layanan pelanggannya serta semua aturan keselamatan terkait lainnya."
Southwest menolak berkomentar tentang pernyataan USDOT tetapi menunjuk pada pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya tentang "permintaan maaf yang tulus" dan mengatakan "beberapa hari berturut-turut cuaca musim dingin ekstrem di seluruh jaringan kami, tantangan yang berkelanjutan berdampak pada pelanggan dan karyawan kami dalam cara signifikan yang tidak dapat diterima."
Maskapai tersebut menambahkan bahwa pihaknya sedang bekerja "untuk segera mengatasi gangguan berskala luas dengan menyeimbangkan kembali maskapai dan memposisikan ulang kru dan armada kami pada akhirnya untuk melayani semua orang yang berencana bepergian bersama kami dengan sebaik-baiknya."
Maskapai besar AS lainnya mengalami pembatalan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir tetapi tidak setinggi Southwest dan mereka sekarang sebagian besar telah pulih.
USDOT pada hari Senin menunjuk ke rencana layanan pelanggan Southwest Airlines, yang mencatat maskapai akan memberikan voucher makan atau hotel untuk penundaan yang diperpanjang karena masalah dalam kendali maskapai tetapi tidak untuk masalah tak terduga seperti cuaca.
Pada bulan Agustus, maskapai besar AS termasuk Southwest mengatakan kepada USDOT bahwa mereka akan berkomitmen untuk menyediakan makanan bagi pelanggan yang penerbangannya tertunda selama tiga jam dan kamar hotel untuk penumpang yang terlantar jika dipicu oleh masalah di bawah kendali maskapai.
Banyak maskapai penerbangan sebelumnya menawarkan voucher atau kamar hotel untuk penundaan yang mereka sebabkan tetapi tidak menjelaskan semua komitmen dalam rencana layanan pelanggan.
REUTERS