TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya di depan Kongres Amerika Serikat, Rabu, 21 Desember 2022, membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan momen pembebasan Eropa dari pendudukan Nazi yang dipimpinan Adolf Hitler. Di tengah upaya damai yang buntu, Zelensky berkeyakinan perang Rusia di Ukraina dapat dihentikan dengan lebih banyak bantuan persenjataan dari Washington.
Zelensky masuk daftar panjang para pemimpin dunia yang mengunjungi rapat gabungan Senat dan DPR Amerika. Tradisi dimulai pada 1874 dengan kunjungan Raja Kalakaua Hawaii, kemudian lawatan di masa perang legendaris Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, hingga sejumlah raja, ratu dan satu paus.
Anggota DPR dan senator dari kedua belah pihak melompat berdiri untuk menyemangati pidato Zelensky saat dia menyamakan pertempuran negaranya dengan Perang Dunia II, bahkan Revolusi Amerika. Merujuk mantan Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt, yang menjabat antara 1933 dan 1945, dan upaya membebaskan Eropa dari pendudukan Nazi, Zelensky mengingatkan warga Amerika saat mereka berkumpul dengan keluarga untuk merayakan Natal.
"Sama seperti tentara Amerika yang pemberani, yang mempertahankan barisan mereka dan melawan pasukan Hitler selama Natal 1944, tentara Ukraina yang pemberani melakukan hal yang sama kepada pasukan Putin pada Natal ini," kata Zelensky di Kongres Amerika Serikat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 22 Desember 2022. Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada Kongres AS pada hari Rabu bahwa bantuan puluhan miliar dolar yang telah disetujui untuk membantunya melawan invasi Rusia bukanlah amal, tetapi investasi dalam keamanan global. REUTERS/Evelyn Hockstein
Presiden Zelensky terbang ke negeri Paman Sam dalam kunjungan pertamanya ke luar negeri di masa perang. Saat tiba di Washington, Zelensky yang mengenakan celana dan sweter hijau zaitun khasnya disambut oleh Presiden Joe Biden.
Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer senilai USD$1,85 miliar atau sekitar Rp28,8 triliun untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia saat kunjungan Presiden Ukraina ke Washington. Zelensky mengatakan sistem Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara.
Kongres hampir menyetujui tambahan USD$44,9 miliar bantuan militer dan ekonomi darurat. Sejauh ini Amerika Serikat sudah mengirim USD$50 miliar ke Ukraina, yang dilanda konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Zelensky sendiri berharap dukungan Amerika berlanjut pada 2023.
"Uang Anda bukan amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab," kata Zelensky berbicara dalam bahasa Inggris dalam sesi bersama Senat dan Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Rabu, 21 Desember 2022.
Dalam pidatonya itu, Zelensky meminta dukungan bipartisan. "Dunia terlalu terhubung untuk memungkinkan negara mana pun berdiri bersama dan merasa aman," katanya.
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov seperti dikutip TASS, mengatakan kunjungan Zelensky menegaskan pernyataan Washington tentang tidak menginginkan konflik dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong. Antonov menyebut tindakan provokatif Amerika di Ukraina mengarah pada eskalasi yang konsekuensinya tidak mungkin dibayangkan. Pada pekan lalu, Moskow mengatakan jika sistem rudal Patriot dikirim ke Ukraina, maka itu akan menjadi target yang sah untuk serangan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022, untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak beralasan.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington tidak melihat tanda-tanda bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia terlibat dalam upaya perdamaian. Sedangkan, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan lebih banyak pasokan senjata Barat ke Ukraina hanya membuat konflik semakin dalam.
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Ukraina telah berulang kali diserang Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang bikin beku. Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan pasukan Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia dan mendorong untuk bergerak maju di dekat kota garis depan timur, Bakhmut dan Avdiivka yang babak belur, titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.
Putin berjanji memberikan militernya apa pun yang diperlukan untuk menuntut perang mendekati akhir bulan ke-10 dan mendukung rencana untuk meningkatkan ukuran angkatan bersenjata lebih dari 30 persen.
REUTERS
Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.