TEMPO.CO, Jakarta - Qatar kembali menyangkal keterlibatan dalam kasus korupsi yang sedang diselidiki oleh otoritas Belgia terhadap pejabat Parlemen Eropa.
Pihak berwenang Belgia mendakwa empat orang yang terkait dengan Parlemen Eropa atas tuduhan bahwa tuan rumah Piala Dunia Qatar memberi mereka uang tunai dan hadiah untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Qatar sebelumnya membantah melakukan penyuapan.
Baca juga Dituduh Terima Suap dari Qatar, Wakil Presiden Parlemen Eropa Dicopot
Diplomat Qatar di Uni Eropa pada Minggu, 18 Desember 2022, mengatakan prasangka yang terbentuk membuat parlemen menangguhkan semua pekerjaan yang melibatkan Qatar.
Penangguhan tersebut memengaruhi undang-undang yang terkait dengan liberalisasi visa, dan perjanjian penerbangan UE-Qatar
"Keputusan untuk memberlakukan pembatasan diskriminatif seperti itu akan berdampak negatif pada kerja sama keamanan regional dan global, serta diskusi yang sedang berlangsung seputar kemiskinan dan keamanan energi global," kata diplomat itu.
Qatar mengaku kecewa karena pemerintah Belgia "tidak berusaha melibatkan pemerintah kami untuk menetapkan fakta", kata pernyataan itu.
Seorang juru bicara Parlemen Eropa menolak mengomentari tuduhan itu. Juru bicara Kementerian Kehakiman Belgia dan Kantor Kejaksaan Federal tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kementerian mengatakan pada hari Rabu dinas intelijennya bekerja sama dengan negara-negara Eropa lainnya selama lebih dari satu tahun untuk mengungkap skandal korupsi.
Reuters | Nugroho Catur Pamungkas