TEMPO.CO, Jakarta -Negara-negara anggota Uni Eropa gagal menyepakati paket kesembilan sanksi Rusia dalam pembicaraan Rabu malam. Para diplomat memastikan ini saat para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels pada Kamis, 15 Desember 2022, untuk pertemuan puncak terakhir mereka tahun ini.
Baca juga: Media Asal Rusia Mulai Jadi Incaran Sanksi Uni Eropa
Anggota Uni Eropa mendekati kesepakatan dalam negosiasi Rabu, 14 Desember 2022, tetapi Polandia dan beberapa negara lain masih memiliki keberatan. Seorang diplomat Uni Eropa kepada Reuters menambahkan, draf baru diharapkan akan diedarkan pada Kamis malam.
Sanksi baru terhadap Moskow tertahan oleh ketidaksepakatan mengenai persoalan apakah Uni Eropa harus mempermudah ekspor pupuk Rusia melewati pelabuhan-pelabuhan Eropa. Pertimbangan itu juga termasuk untuk perusahaan pupuk dimiliki oleh oligarki Moskow yang masuk daftar hitam.
Beberapa mengatakan pembatasan Uni Eropa menimbulkan ancaman keamanan pangan bagi negara-negara berkembang. Sementara yang lain berpendapat, bahwa melonggarkannya akan memungkinkan oligarki Rusia yang memiliki bisnis pupuk untuk menghindari sanksi Uni Eropa terhadap mereka.
Baca Juga:
Seorang diplomat UE mengatakan Polandia dan negara-negara Baltik memberi tahu negara-negara lain bahwa mereka menipu diri sendiri jika menganggap pelonggaran pupuk Rusia tidak akan disalahgunakan sebagai celah bagi oligarki.
Beberapa negara anggota menginginkan Program Pangan Dunia terlibat dalam otorisasi ekspor pupuk ke negara-negara yang membutuhkannya.
Brussels, yang menjalin kedekatan dengan sekutu Barat, mengecam keras serangan Rusia ke Ukraina. Uni Eropa telah memberlakukan sejumlah sanksi sebelumnya, termasuk setop impor minyak dari Rusia.
Uni Eropa juga memberikan bantuan ekonomi, sosial dan, resiliensi finansial. Selain itu Brussels memberikan bantuan militer sebanyak 3,1 miliar euro melalui 'European Peace Facility'.
Baca juga: Uni Eropa akan Minta ASEAN Tegas soal Rusia di KTT Brussel
REUTERS