Castillo Berpotensi Dipenjara
Jaksa pada Rabu, 13 Desember 2022, mengungkap bahwa pihaknya mengupayakan 18 bulan masa penahanan praperadilan untuk Castillo, yang telah didakwa dengan pemberontakan dan konspirasi.
Mahkamah Agung Peru bertemu untuk mempertimbangkan permintaan tersebut tetapi kemudian menangguhkan sesi tersebut hingga Kamis.
Sejak penangkapannya, Castillo ditahan di fasilitas kepolisian DIROES di Lima. Dia meminta para pendukung untuk datang ke penjara, dengan mengatakan dia harus dibebaskan setelah periode tujuh hari awal penahanan praperadilan berakhir Rabu.
Pemerintah Boluarte berbicara dengan sejumlah pejabat dari Amerika Latin, dengan kemungkinan mencari dukungan internasional. Dia sebelumnya menghadapi kritik dari kaum kiri Amerika Latin seperti Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Menteri Luar Negeri Peru Ana Cecilia Gervasinmengatakan dia pada Rabu sudah berbicara dengan rekan-rekannya dari Chile, Uruguay, Kosta Rika dan Ekuador. Sehari sebelumnya, Boluarte telah bertemu dengan sejumlah duta besar Eropa.
Sumber dari kantor kejaksaan dan analis mengatakan Castillo tidak bisa dibebaskan selama Mahkamah Agung menyelesaikan permintaan jaksa.
Pengadilan Peru mengatakan di Twitter bahwa pihaknya akan mengadakan sidang pada Jumat, 16 Desember 2022, atas permintaan penahanan praperadilan selama 18 bulan terhadap mantan presiden Pedro Castillo dan (mantan Perdana Menteri) Anibal Torres dengan delik pemberontakan dan sejenisnya.
Baca juga: Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan
REUTERS