TEMPO.CO, Jakarta - China melaporkan dua kematian baru akibat Covid-19 pada Selasa, 22 November 2022. Keduanya warga lanjut usia di Beijing. Setidaknya ini merupakan kematian ketiga dalam 2 hari terakhir.
China, yang menerapkan kebijakan nol-Covid, telah mengumumkan langkah pelonggaran paling signifikan sejauh ini, namun banyak daerah tetap berpegang pada pembatasan garis keras karena jumlah kasus baru telah melonjak.
Kematian kemarin melibatkan seorang wanita berusia 91 tahun dengan riwayat stroke dan penyakit Alzheimer, dan seorang pria berusia 88 tahun dengan riwayat kanker, bronkitis, dan stroke, kata pihak berwenang setempat.
Menurut laporan Antara, rendahnya tingkat vaksinasi penguat Covid-19 di kalangan warga lanjut usai di Beijing, menjadi faktor yang melatari munculnya tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut pada lonjakan kasus terkini.
"Persentase vaksinasi lengkap di antara warga berusia 60 tahun ke atas yang terinfeksi relatif rendah. Kurang dari 30 persen lansia 80 tahun ke atas yang terinfeksi telah menerima vaksin booster," kata Deputi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, Liu Xiaofeng, kepada pers, Rabu, 23 November 2022.
Beijing sedang mengalami situasi sulit dalam menghadapi lonjakan Covid-19 terkini yang sudah mencapai lebih dari 3.000 kasus positif. Dalam dua hari berturut-turut pada Sabtu dan Minggu, tiga pasien berusia lanjut meninggal dalam perawatan di RS Ditan, Beijing.
Pada Selasa sore di Beijing terdapat 634 kasus baru, sebanyak 135 kasus ditemukan di kawasan permukiman.
Chaoyang, distrik terluas yang menjadi pusat bisnis, kompleks diplomat, dan kawasan permukiman orang asing di Beijing, menjadi episentrum lonjakan kasus terkini di Ibu Kota.
Otoritas Kota Beijing mulai Kamis, 24 November 2022, mewajibkan hasil tes negatif Covid-19 dalam 48 jam terakhir bagi orang-orang yang hendak mendatangi tempat hiburan, pusat bisnis, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, objek wisata, dan pusat keramaian lainnya.
Sebelumnya hasil tes negatif PCR berlaku dalam 72 jam.
Bagi orang yang hendak bepergian ke Beijing wajib melakukan tiga kali tes selama tiga hari sebelum keberangkatan.
Otoritas setempat menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok, seperti daging, telur, dan sayur. Beberapa kawasan permukiman yang terkena penguncian wilayah (lockdown) juga mendapatkan jatah sayur-sayuran mentah secara cuma-cuma.