Nasa Sebut Manusia Bisa Hidup di Bulan Sebelum 2030

Reporter

Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake
Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul kesuksesan peluncuran roket Artemis, Howard Hu, Kepala program pesawat luar angkasa Orion di NASA meyakini manusia dapat hidup di Bulan sebelum akhir dekade ini. Hu mengatakan manusia dapat aktif di Bulan untuk "durasi" sebelum tahun 2030 sebagai tempat tinggal dan para penjelajah untuk mendukung pekerjaan mereka.

 

"Tentu saja, dalam dekade ini, kita akan memiliki orang yang hidup dalam jangka waktu tertentu, tergantung pada berapa lama kita akan berada di permukaan. Mereka akan memiliki habitat, mereka akan memiliki penjelajah di tanah. Kita akan mengirim orang ke  permukaan (bulan), dan mereka akan hidup di permukaan itu serta melakukan riset ilmu pengetahuan," kata Hu kepada program BBC Sunday with Laura Kuenssberg.

Baca juga: Ini Penyebab Air Laut Pasang saat Bulan Purnama

 

Seperti dilansir dari NDTV, pesawat ruang angkasa Orion berhasil lepas landas Rabu, 16 November 2022, menuju Bulan dari Cape Canaveral di Florida. Lepas landas dilakukan setelah muncul masalah teknis dan badai yang menyebabkan beberapa penundaan. 

Hu mengatakan peluncuran roket Artemis, yang membawa Orion, adalah hari bersejarah bagi penerbangan luar angkasa manusia. Dia menjelaskan jika misi tersebut terbukti berhasil, itu akan membuka jalan bagi penerbangan Artemis 2, Artemis 3 dan berikutnya. Hal ini juga akan menampilkan misi berawak ke bulan.

 

Program Artemis akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengembangan Lunar Gateway, yakni sebuah stasiun luar angkasa di bulan untuk tempat tinggal para astronot di masa depan. Kapsul Orion dijadwalkan kembali ke Bumi pada 11 Desember 2022.

 

"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia. Saya pikir ini adalah hari bersejarah bagi NASA, tetapi juga hari bersejarah bagi semua orang yang mencintai  penerbangan luar angkasa manusia dan penjelajahan luar angkasa yang dalam. Maksud saya, kami akan kembali ke Bulan, kami bekerja menuju program yang berkelanjutan dan ini adalah kendaraan yang akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kami kembali di Bulan lagi," kata Hu.

 

NASA juga menyebut misi ke Bulan sebagai titik awal menuju target yang lebih ambisius, seperti membawa manusia ke Mars. NASA pun secara resmi memberikan komentar terkait ucapan Hu.

"NASA akan pergi ke Bulan dengan mitra komersial dan internasional untuk mengeksplorasi lebih cepat dan menjelajahi lebih banyak bersama. Pekerjaan ini akan membawa pengetahuan dan peluang baru dan menginspirasi generasi berikutnya," demikian keterangan NASA

 

NASA dalam pernyataannya juga menjelaskan dalam misi terbang ke Bulan, NASA meletakkan dasar yang pada akhirnya akan memungkinkan penjelajahan manusia dari Mars. Bulan akan memberikan landasan pembuktian untuk menguji teknologi dan sumber daya yang akan membawa manusia ke Mars dan seterusnya, termasuk membangun arsitektur yang berkelanjutan dan dapat digunakan kembali.

 

NDTV | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Penjualan Mobil Rusia Anjlok, Putin Bereaksi Begini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.








Rolls-Royce Terima Dana Pembuatan Reaktor Nuklir Mini untuk Pangkalan di Bulan

7 hari lalu

Ilustrasi pangkalan di bulan yang ditenagai oleh mikroreaktor Rolls-Royce. (Kredit gambar: Rolls-Royce Holdings)
Rolls-Royce Terima Dana Pembuatan Reaktor Nuklir Mini untuk Pangkalan di Bulan

Rolls-Royce berharap memiliki model demonstrasi untuk reaktor mikro modular yang siap dikirim ke Bulan pada 2029.


Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

9 hari lalu

Petugas memantau penampakan hilal guna menetapkan 1 Syawal 1443 H di Masjid Al-Musyari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Ahad, 1 Mei 2022. Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 2 Mei 2022. ANTARA/Aprillio Akbar
Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

BMKG menilai obyek astronomis selain matahari dan bulan berpotensi mengacaukan pengamatan atau rukyat hilal.


Satelit Mahasiswa Ini Punya Antena Mirip Bola Voli, Tingkatkan Komunikasi Data

9 hari lalu

Gambar artistik CatSat dengan antenanya yang bisa mengembang seukuran bola voli di orbit Bumi. space.com
Satelit Mahasiswa Ini Punya Antena Mirip Bola Voli, Tingkatkan Komunikasi Data

Diharap menyediakan komunikasi dan transmisi data berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah menggunakan satelit mikro. NASA setuju meluncurkannya.


Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

14 hari lalu

Astronom Jepang, Daichi Fujii, menangkap gambar peristiwa meteorit menabrak Bulan yang tampak lewat kilatan cahaya terang di kiri bawah pada 23 Februari 2023. mage credit: Daichi Fujii Hiratsuka City Museum
Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.


Pusat Astronomi Internasional: Ramadan 2023 Kemungkinan Jatuh pada 23 Maret

16 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa.  NOAH SEELAM/AFP/Getty Images
Pusat Astronomi Internasional: Ramadan 2023 Kemungkinan Jatuh pada 23 Maret

Pusat Astronomi Internasional di Uni Emirat Arab mengungkap bulan suci Ramadan 2023 kemungkinan akan jatuh pada 23 Maret.


NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

18 hari lalu

Minecraft. playstation.com
NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

Kolaborasi ini merupakan bagian dari kemitraan yang sudah ada antara Office of STEM Engagement NASA dan Microsoft sebagai pemilik Minecraft.


5 Kelemahan ChatGPT yang Perlu Anda Ketahui

18 hari lalu

ChatGPT. Foto : OpenAI
5 Kelemahan ChatGPT yang Perlu Anda Ketahui

ChatGPT adalah buatan manusia yang niscaya memiliki sejumlah kekurangan. Apa saja?


Awas, Flu Burung Kini Intai Manusia, Simak Pesan Pakar

28 hari lalu

Bebek mati digantung di sebuah peternakan di pinggiran Phnom Penh 17 Desember 2008. REUTERS/Chor Sokunthea
Awas, Flu Burung Kini Intai Manusia, Simak Pesan Pakar

Pakar menyatakan kasus flu burung atau H5N1 yang semula terjadi pada hewan mamalia, saat ini mulai menginfeksi manusia.


Harga Di Bawah Rp 1 Juta, Ini Rekomendasi 5 Teropong Bintang untuk Amati Hilal Kemunculan Ramadan

35 hari lalu

Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel menggunakan teropong saat pengamatan hilal di Mal GTC, Makassar, 22 Agustus 2017. Pengamatan hilal menyimpulkan Idul Adha 10 Zulhijjah 1438 H jatuh pada tanggal 1 September 2017. TEMPO/Sakti Karuru
Harga Di Bawah Rp 1 Juta, Ini Rekomendasi 5 Teropong Bintang untuk Amati Hilal Kemunculan Ramadan

Ingin mencoba sensasi mengamati hilal sendiri, bisa gunakan teleskop dengan harga terjangkau berikut ini.


Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

45 hari lalu

Teropong sunspot sketch untuk observasi matahari yang dimiliki oleh Laboratorium BRIN Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur [istimewa]
Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

Kepala BRIN juga menilai alat yang ada hanya teropong kecil dan balon.