TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul kesuksesan peluncuran roket Artemis, Howard Hu, Kepala program pesawat luar angkasa Orion di NASA meyakini manusia dapat hidup di Bulan sebelum akhir dekade ini. Hu mengatakan manusia dapat aktif di Bulan untuk "durasi" sebelum tahun 2030 sebagai tempat tinggal dan para penjelajah untuk mendukung pekerjaan mereka.
"Tentu saja, dalam dekade ini, kita akan memiliki orang yang hidup dalam jangka waktu tertentu, tergantung pada berapa lama kita akan berada di permukaan. Mereka akan memiliki habitat, mereka akan memiliki penjelajah di tanah. Kita akan mengirim orang ke permukaan (bulan), dan mereka akan hidup di permukaan itu serta melakukan riset ilmu pengetahuan," kata Hu kepada program BBC Sunday with Laura Kuenssberg.
Baca juga: Ini Penyebab Air Laut Pasang saat Bulan Purnama
Seperti dilansir dari NDTV, pesawat ruang angkasa Orion berhasil lepas landas Rabu, 16 November 2022, menuju Bulan dari Cape Canaveral di Florida. Lepas landas dilakukan setelah muncul masalah teknis dan badai yang menyebabkan beberapa penundaan.
Hu mengatakan peluncuran roket Artemis, yang membawa Orion, adalah hari bersejarah bagi penerbangan luar angkasa manusia. Dia menjelaskan jika misi tersebut terbukti berhasil, itu akan membuka jalan bagi penerbangan Artemis 2, Artemis 3 dan berikutnya. Hal ini juga akan menampilkan misi berawak ke bulan.
Program Artemis akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengembangan Lunar Gateway, yakni sebuah stasiun luar angkasa di bulan untuk tempat tinggal para astronot di masa depan. Kapsul Orion dijadwalkan kembali ke Bumi pada 11 Desember 2022.
"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia. Saya pikir ini adalah hari bersejarah bagi NASA, tetapi juga hari bersejarah bagi semua orang yang mencintai penerbangan luar angkasa manusia dan penjelajahan luar angkasa yang dalam. Maksud saya, kami akan kembali ke Bulan, kami bekerja menuju program yang berkelanjutan dan ini adalah kendaraan yang akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kami kembali di Bulan lagi," kata Hu.
NASA juga menyebut misi ke Bulan sebagai titik awal menuju target yang lebih ambisius, seperti membawa manusia ke Mars. NASA pun secara resmi memberikan komentar terkait ucapan Hu.
"NASA akan pergi ke Bulan dengan mitra komersial dan internasional untuk mengeksplorasi lebih cepat dan menjelajahi lebih banyak bersama. Pekerjaan ini akan membawa pengetahuan dan peluang baru dan menginspirasi generasi berikutnya," demikian keterangan NASA.
NASA dalam pernyataannya juga menjelaskan dalam misi terbang ke Bulan, NASA meletakkan dasar yang pada akhirnya akan memungkinkan penjelajahan manusia dari Mars. Bulan akan memberikan landasan pembuktian untuk menguji teknologi dan sumber daya yang akan membawa manusia ke Mars dan seterusnya, termasuk membangun arsitektur yang berkelanjutan dan dapat digunakan kembali.
NDTV | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga: Penjualan Mobil Rusia Anjlok, Putin Bereaksi Begini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.