Media pemerintah Iran melaporkan ketenangan telah dipulihkan di daerah tersebut. Namun para aktivis dan Hengaw mencuit di Twitter bahwa perlawanan berlanjut di beberapa kota Kurdi.
"Di (kota Kurdi) Marivan, pasukan yang represif telah menembaki orang-orang," kata Hengaw.
Aksi protes telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran yang marah, menjadi salah satu tantangan paling berani bagi pemimpin ulama negara itu sejak Revolusi Islam 1979 yang membawa mereka ke tampuk kekuasaan.
Ehsan Hajsafi, pesepak bola yang bermain di klub AEK Athena (Yunani), pada Ahad menjadi anggota pertama tim nasional Iran yang berbicara dari Piala Dunia 2022 di Doha untuk mendukung protes di dalam negeri. Pemain lain tetap diam dan beberapa aktivis menyerukan protes terhadap tim.
Protes telah mencapai bulan ketiga meskipun tindakan keras negara dan hukuman mati dikeluarkan untuk setidaknya enam pengunjuk rasa.
Kantor berita HRANA menyebutkan 410 pengunjuk rasa tewas dalam kerusuhan hingga Sabtu lalu, termasuk 58 anak-anak. Sekitar 54 anggota pasukan keamanan juga tewas. Lebih dari 17.251 orang telah ditangkap. Pihak berwenang belum memberikan perkiraan jumlah orang yang tewas.
Dua aktris Iran, yang mengunggah foto diri mereka di Instagram tanpa hijab sebagai bentuk solidaritas terhadap protes rakyat, ditangkap pada Ahad lalu karena dianggap memicu protes.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan warga Iran di beberapa kota lain terus melakukan protes, dari Teheran hingga kota Tabriz di barat laut, menyerukan penggulingan Republik Islam dan meneriakkan "Matilah Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei".
Baca: Al Qaeda Larang Umat Islam Tonton Piala Dunia, Sarat Maksiat
REUTERS