TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah memasuki kota Kherson dan menggambarkan perebutan kembali kota itu sebagai momen bersejarah.
Baca: Zelensky: Putin Bosan Hidup karena Usia, tapi Tidak Bosan Perang
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim semua pasukannya di wilayah Kherson telah mundur.
Zelensky mengatakan unit khusus angkatan bersenjata sudah berada di kota selatan Kherson setelah penarikan pasukan Rusia.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah. Kami sedang dalam proses mengambil kembali Kherson,” katanya dalam pidato video, Jumat, 11 November 2022. Ia menambahkan pasukan Ukraina lainnya ditempatkan mendekati kota itu.
Pasukan Ukraina merebut kembali lusinan permukiman yang dipenuhi ranjau darat yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di Ukraina selatan dan bergerak maju ke Kherson pada hari Jumat. Presiden Zelensky mengatakan dalam pidato video malam bahwa pasukan Ukraina telah membebaskan 41 permukiman.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan lusinan orang Ukraina meneriakkan slogan-slogan kemenangan di alun-alun pusat Kherson.
Dua pria mengangkat seorang prajurit perempuan dibahu mereka dan melemparkannya ke udara. Beberapa warga membungkus diri mereka dengan bendera Ukraina. Seorang pria menangis dengan gembira.
Penduduk di Kherson merayakan ketika pasukan Ukraina merebut kembali kota itu setelah Rusia menyelesaikan penarikan pasukannya dari tepi barat Sungai Dnieper.
Kata kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan menyebutkan pada hari Jumat penarikan selesai pada pukul 05.00 waktu Moskow (02.00 GMT) dan tidak ada satu pun unit militer yang tertinggal.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mencuit di Twitter cuplikan rekaman penduduk yang menurunkan poster Rusia dan berkata, “'Rusia selamanya di sini', kata sebuah poster di Bilozerka dekat Kherson. Yah, tidak juga!”
“Kepada semua orang di dunia, termasuk ASEAN di mana saya berada saat ini: Ukraina mendapatkan kemenangan penting lainnya saat ini dan membuktikan bahwa apa pun yang dikatakan atau dilakukan Rusia, Ukraina akan menang.”
Serhiy Khlan, wakil Dewan Regional Kherson, mengatakan dalam pengarahan bahwa banyak tentara Rusia tidak dapat meninggalkan kota Kherson setelah berbulan-bulan pendudukan dan telah berganti pakaian sipil.
Para pejabat Ukraina mewaspadai penarikan mundur pasukan Rusia yang diumumkan pekan ini. Mereka khawatir tentara mereka dapat terseret ke dalam penyergapan di kota Kherson, yang memiliki populasi 280 ribu orang sebelum perang.
Analis militer juga memperkirakan militer Rusia membutuhkan setidaknya satu pekan untuk menyelesaikan penarikan pasukan.
Kremlin berkukuh perkembangan itu sama sekali tidak mempermalukan Presiden Vladimir Putin. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow terus memandang seluruh wilayah Kherson sebagai bagian dari Rusia.
“Ini adalah subjek dari Federasi Rusia. Tidak ada perubahan dalam hal ini dan tidak mungkin ada perubahan,” kata Peskov, seraya menambahkan Moskow tidak menyesal perihal langkah tersebut.
Dia menambahkan Kremlin tidak menyesal mengadakan perayaan hanya sebulan yang lalu untuk merayakan pencaplokan Kherson dan tiga wilayah lain yang diduduki atau sebagian diduduki Ukraina.
Rusia memerintahkan penarikan pasukan pada Rabu lalu setelah mengatakan upaya untuk mempertahankan posisinya dan memasok pasukan sia-sia dalam menghadapi serangan balasan Ukraina yang meningkat.
Putin memproklamasikan Kherson dan tiga wilayah lain di Ukraina sebagai bagian dari Rusia dalam upacara kemenangan di Kremlin pada 30 September lalu. Ukraina, sekutu Barat-nya, dan mayoritas negara di PBB mengutuk aneksasi tersebut sebagai tindakan ilegal.
Baca: KTT G20, Xi Jinping Jadwalkan Pembicaraan Formal dengan Jokowi
REUTERS | AL JAZEERA