TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan organisasinya telah mulai melatih warga sipil di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina untuk membentuk milisi dan membangun benteng.
Baca: Pasukan Rusia Mundur, Bendera Ukraina Berkibar di Kherson
"Wagner membantu dan akan terus membantu penduduk di daerah perbatasan untuk belajar bagaimana membangun struktur teknik, melatih dan mengatur milisi," kata Prigozhin pada Jumat, 11 November 2022, seperti dikutip oleh layanan pers perusahaannya Concord.
Dia mengatakan bahwa sejumlah besar orang sudah siap untuk mempertahankan tanah mereka.
Prigozhin mengatakan tujuan utama Wagner adalah mulai membangun benteng dan sekolah pelatihan di wilayah Belgorod dan Kursk, yang mendapat serangan dalam beberapa bulan terakhir. Moskow menuduh tentara Ukraina yang menyerang wilayah tersebut.
“Jika Anda menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang,” katanya, bersikeras bahwa setiap orang Rusia memiliki hak untuk mempertahankan tanah air mereka sesuai keinginan mereka.
Pada September lalu, Prigozhin mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa ia mendirikan Grup Wagner pada 2014 untuk berperang di Ukraina dan mengakui kehadirannya di Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Dia dan Kremlin telah lama menyangkal keberadaan kelompok itu. Melayani sebagai tentara bayaran tetap ilegal bagi orang Rusia.
Tentara bayaran Wagner telah berada di garis depan serangan Moskow di Ukraina. Sebuah video yang muncul pada September lalu tampaknya menunjukkan Prigozhin mengunjungi penjara dan menawarkan kontrak kepada tahanan untuk bertarung sebagai imbalan atas pembebasan mereka.
Pejabat Ukraina mengatakan Prigozhin telah mengirim ribuan tentara yang direkrut di penjara Rusia ke garis depan.
Prigozhin, yang juga telah lama dituduh menjalankan troll factory—kelompok yang dipekerjakan untuk mengunggah konten yang memecah belah—untuk mempengaruhi suara di negara-negara Barat, pada Senin lalu mengaku ikut campur dalam Pemilu Amerika Serikat.
Sebelumnya tokoh bayangan, pria berusia 61 tahun itu menjadi tokoh publik yang semakin meningkat dan analis mengatakan dia mungkin mempertimbangkan peran dalam politik.
Bulan ini, Grup Wagner membuka kantor pusat di kota kedua Rusia, Saint Petersburg.
Prigozhin mengeluh pada hari Kamis bahwa gubernur kota Yevgeny Beglov telah menolak untuk mengizinkan kantor pusat itu beroperasi dan menuduhnya mempromosikan kepentingan nasionalis Ukraina.
Baca: Iran Menuduh Barat Membantu Demonstran Membuat Senjata dan Bom Molotov
AL ARABIYA