TEMPO.CO, San Fransisco -Meta Platforms Inc menyatakan pada Rabu waktu setempat bahwa mereka akan memberhentikan alias PHK massal 13 persen atau lebih dari 11.000 tenaga kerjanya.
Melansir dari The Times of India kemarin, ini merupakan bentuk PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) perusahaan teknologi terbesar di tahun 2022.
Mark Zuckerberg Sedih
PHK besar-besaran atau PHK massal ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Meta yang sudah berdiri selama 18 tahun. Bahkan Mark Zuckerberg, sebagai Chief Executive Officer (CEO) Meta mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang sulit bagi semua orang.
“Saya sangat menyesal kepada mereka yang terkena dampak,” katanya.
Hal ini dikarenakan ledakan pandemi yang membuat penilaian mereka yang berubah drastis. Ketika masa semua orang dikunci pandemi, Meta dapat menikmati dorongan finansial karena lebih banyak orang yang tinggal di rumah sambil menggulirkan ponsel dan komputer mereka.
Namun ketika masa pandemi mulai berakhir, orang-orang mulai keluar dan menjalankan aktivitas seperti biasanya sehingga pertumbuhan pendapatan Meta goyah. Di masa transisi ini, induk Facebook dan WhatsApp tersebut mulai menghadapi kegagalan karena inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga yang cepat.
Zuckerberg juga mengatakan bahwa hal ini tidak berjalan seperti yang ia harapkan.
“Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi juga penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan,” katanya sebagai pesan untuk para karyawan.
Baca juga : Usai Twitter, Kini Induk Facebook Akan PHK Massal Ribuan Karyawan Pekan Ini
Sejak masa pandemi Covid-19, iklan online menjadi sumber pendapatan tebesar, dan hal ini membuat perlambatan ekonomi dan prospek yang suram bagi Meta. Pada musim panas tahun ini, Meta mencatat adanya penurunan pendapatan di kuartal pertama. Dan ini merupakan penurunan paling besar dalam sejarah Meta.
Zuckerberg juga menekankan bahwa perlu adanya efisiensi modal yang berlebih dan pengalihan perusahaan ke sumber daya yang memiliki prioritas pertumbuhan yang tinggi, seperti mesin penemuan AI, iklan dan platform bisnis, serta proyek Metaverse yang memang sedang dijalankan.
Selain itu, Meta akan membayarkan 16 minggu gaji pokok ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun layanan sebagai paket pesangon dan semua sisa waktu cuti berbayar. Karyawan juga akan tetap mendapatkan biaya perawatan kesehatan selama enam bulan dan mereka yang terdampak akan menerima vesting pada 15 November.
Meta juga berencana untuk memotong pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan sampai kuartal pertama.
PHK massal ini tidak hanya dilakukan oleh Meta, tetapi juga oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa lain seperti Twitter dan Microsoft Corp. Bahkan bagi Twitter yang ketika diambil alih oleh Elon Musk, terjadi perombakan yang sangat kacau. Pekan lalu, dikabarkan Twitter memberhentikan setengah dari 7.500 karyawannya.
FANI RAMADHANI
Baca : Elon Musk Digugat karena PHK Massal Pegawai Twitter Secara Mendadak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.