TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menemui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol dalam rangkaian kunjungan kerjanya mendatang ke Asia. Dalam rapat tersebut, Biden rencananya akan mendiskusikan bagaimana cara membendung program nuklir Korea Utara.
Sejumlah Kepala Negara akan melakukan pertemuan di Kamboja pada Minggu, 13 November 2022 untuk menghadiri KTT ASEAN dan G20 bidang negara-negara industri. Biden akan menjadi kepala negara yang menghadiri rangkaian rapat tersebut.
“Ketiga kepala negara akan melanjutkan kerja sama trilateral di seluruh kawasan Indo-pasifik khususnya menyangkut upaya bersama mengatasi ancaman yang ditimbulkan dari senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum ,” kata Adrienne Watson, Juru bicara Gedung Putih bidang Keamanan Nasional.
Peluncuran rudal di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022. Uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini dirancang untuk mensimulasikan penghujanan Korea Selatan dengan senjata nuklir taktis sebagai peringatan setelah latihan angkatan laut skala besar oleh pasukan Korea Selatan dan AS. KCNA via REUTERS
Sebelumnya pada Oktober 2022, Korea Utara melakukan uji coba dengan menembakkan rudal balistik yang lebih jauh jangkauannya dari sebelumnya. Uji coba itu sempat membuat alarm di Jepang berbunyi untuk pertama kalinya dalam lima tahun dan membuat warga mendapat tanda peringatan.
Baca juga: Museum Fatahillah, Hermes Telanjang, dan Saksi Bisu Penjara Diponegoro
Kejadian itu juga mendorong Biden untuk menelepon Kishida dan menegaskan komitmen Amerika dalam membela Jepang. Bukan hanya itu, jet tempur Korea Selatan dan Amerika juga melakukan latihan gabungan terkait uji coba senjata nuklir yang dilakukan Korea Utara. Jet tempur dari Amerika Serikat dan Jepang pun melakukan latihan militer bersama di Laut Jepang.
Pada akhir pekan lalu, sumber di Pemerintah Amerika Serikat mengatakan pada Reuters kalau Cina dan Rusia memiliki pengaruh yang bisa digunakan untuk membujuk Korea Utara agar tidak melanjutkan rangkaian uji coba pengeboman lagi. Sumber tersebut juga mengatakan Amerika sejak Mei 2022 lalu pernah memperingatkan kalau Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kali sejak 2017. Namun masih belum diketahui kalau uji coba semacam itu mungkin akan dilakukan.
Baca juga: Volodymyr Zelensky Klaim Militer Rusia Terseok-seok di Donetsk
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini