TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berencana menyerahkan kembali sepasang anjing pemberian pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai hadiah setelah KTT Korea 2018, dengan alasan kurangnya dukungan dari penggantinya.
Moon memelihara anjing Pungsan putih bernama "Gomi" dan "Songgang" sejak kedatangan mereka di Korean Selatan dan memeliharanya di rumah pribadinya setelah masa jabatannya berakhir pada bulan Mei 2022.
Anjing-anjing itu secara hukum dikategorikan sebagai milik negara atas nama kepresidenan, tetapi kantor Moon mengatakan dia dipercayakan sebagai penjaga mereka di bawah konsultasi kementerian dalam negeri, keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Badan-badan tersebut telah meminta amandemen legislatif untuk memfasilitasi langkah tersebut termasuk dukungan keuangan. Namun upaya itu gagal karena "berkaitan dengan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan" dari pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol, kata kantor Moon.
"Kantor kepresidenan tampaknya bersikap negatif terhadap mempercayakan pengelolaan anjing Pungsan kepada mantan Presiden Moon," kata kantor Moon di Facebook.
"Jika itu masalahnya, kita bisa tenang tentang hal itu, karena kepercayaan semacam itu didasarkan pada niat baik kedua belah pihak ... meskipun mengakhirinya sangat disayangkan mengingat mereka adalah hewan pendamping yang dia pelihara dari kecil."
Kantor Yoon membantah menggagalkan langkah tersebut, dan mengatakan bahwa masalah itu masih dibicarakan.
Harian Chosun Ilbo pada Senin, 7 November 2022, mengutip pejabat pemerintah dan parlemen yang tidak disebutkan namanya, bahwa ada perdebatan apakah akan memberikan subsidi bulanan kepada Moon Jae-in sekitar 2,5 juta won (Rp28 juta) untuk pemeliharaan anjing tersebut.
Kementerian Dalam Negeri, yang mengawasi arsip kepresidenan, belum memberikan komentar. Seorang pejabat di Kementerian Legislasi Pemerintah mengatakan pihaknya tidak menentang gagasan tersebut dan diskusi sedang berlangsung.