TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Halloween di Itaewon yang berakhir tragis meninggalkan duka di hati rakyat Korea Selatan. Sebelum kejadian, diketahui bahwa polisi sempat menerima sejumlah panggilan telepon dari peserta Halloween Itaewon.
Baca: Pejabat Korsel Ramai-ramai Minta Maaf atas Tragedi Itaewon, Walikota Seoul Menangis
Empat jam sebelum peristiwa nahas terjadi, aparat keamanan dilaporkan sudah menerima 11 panggilan tentang tingkat bahaya kerumunan yang akhirnya mengakibatkan kematian ratusan orang. Namun polisi tidak segera mengambil tindakan untuk menghindari bencana tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, panggilan pertama dari daerah Itaewon ke polisi Korea Selatan datang pada pukul 18.34 waktu setempat pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Telepon itu sekitar empat jam sebelum kerumunan Halloween di Itaewon berubah menjadi situasi yang mematikan.
Penelepon memperingatkan sejumlah orang berbahaya yang berdesak-desakan di sepanjang gang sempit. Penelepon mendesak polisi mengendalikan massa sebelum terjadi kesalahan fatal.
"Ini gang sempit. Orang-orang mengantre di luar klub, mereka yang datang dari Stasiun Itaewon dan mereka yang keluar ke jalan. Karena mereka semua berdesakan, orang bisa terlindas sampai mati jika terjadi kesalahan. Saya pikir Anda perlu untuk mengendalikan orang-orang di jalan masuk," kata seorang penelepon ke saluran darurat, menurut transkrip log panggilan yang dilihat oleh CNA.
Dalam beberapa jam berikutnya, lebih banyak telepon masuk yang memperingatkan polisi tentang orang-orang ambruk di jalan-jalan dan memperingatkan kemungkinan terjadinya insiden besar.
Berikut transkrip telepon sejak pukul 20.33 hingga peristiwa terjadi beberapa menit sebelum korban mulai berjatuhan.
Pukul 20.33: "Karena keramaian, orang-orang berjatuhan. Segalanya menjadi di luar kendali."
21.00: "Kami berada di Itaewon, dan kami berada di ambang insiden besar karena kerumunan besar. Orang-orang didorong, dan saya khawatir insiden akan terjadi."
21:07: "Ada terlalu banyak orang di depan bar, dan rasanya seperti kita akan dihancurkan sampai mati. Anda harus datang dan mengendalikan ini."
Panggilan terakhir ke polisi diterima pada pukul 22.11, beberapa menit sebelum orang-orang mulai saling jatuh. "Orang-orang akan diremukkan sampai mati. Ada terlalu banyak orang," ujar penelepon terakhir.
Beberapa saat kemudian, kekacauan meletus dan sedikitnya 156 orang tewas dalam kerumunan massa di sepanjang gang sempit yang curam yang mengarah dari dekat stasiun kereta bawah tanah Itaewon. Seluruhnya ada 11 panggilan telepon dari orang-orang yang putus asa ke saluran darurat 112 kepolisian pada Sabtu malam itu.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Selasa, 1 November 2022 meminta polisi bertanggung jawab karena gagal menanggapi panggilan darurat. Polisi juga gagal mencegah tragedi meskipun telah menerima banyak peringatan.
Mr Yoon Hee-keun, komisaris jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea, mengakui bahwa tanggapan lembaganya terhadap insiden itu tidak cukup. Dia mengatakan penyelidikan penuh akan dilakukan untuk menentukan apakah petugas telah bereaksi dengan tepat.
"Bahkan sebelum kecelakaan itu terjadi, kami menerima panggilan darurat yang memperingatkan bahaya kemungkinan insiden karena kerumunan besar. Namun, tanggapan dari 112 tidak cukup," kata Mr Yoon.
Diperkirakan 100.000 orang turun ke Itaewon untuk perayaan Halloween malam itu. Jumlah massa yang datang tak sebanding dengan petugas kepolisian yang hanya berjumlah 200 orang di Itaewon.
Simak: Terungkap, Ada 11 Telepon ke Panggilan Darurat sebelum Tragedi Itaewon
CHANNEL NEWS ASIA