TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan anak diculik oleh kelompok bersenjata dari sebuah peternakan di Negara Bagian Katsina utara, Nigeria dan pelakunya meminta tembusan. Hal ini diungkapkan polisi dan warga pada Rabu seperti dilansir Reuters.
Baca juga: 150 Pelajar di Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata
Katsina adalah kampung halaman Presiden Muhammadu Buhari sekaligus salah satu negara bagian di barat laut dan utara Nigeria tengah. Tempat ini menjadi lokasi geng sepeda motor bersenjata yang telah membunuh orang-orang atau menculik mereka dari desa dan jalan raya demi mendapat uang tebusan.
Juru bicara kepolisian Katsina Gambo Isah membenarkan penculikan tersebut tanpa memberikan rincian. Kepala desa setempat mengatakan kelompok bersenjata meminta uang tebusan 30 juta naira atau sekitar Rp1 miliar. Catatan polisi menunjukkan bahwa sedikitnya 22 anak hilang.
Warga mengatakan kepada Reuters bahwa anak-anak diculik pada Minggu selagi melakukan panen di persawahan yang berada di antara desa Kamfanin Mailafiya dan Kurmin Doka di Katsina.
Baca Juga:
Seorang warga yang putranya juga diculik mengungkapkan 30 anak diculik, tetapi sedikitnya dua anak berhasil kabur. Sedangkan satunya lagi dibebaskan lantaran sedang sakit.
"Anak laki-laki (yang diculik) hanya empat, sisanya perempuan berusia di bawah empat belas (tahun)," kata warga, yang menolak namanya disebutkan demi alasan keselamatan.
Badan Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengatakan eksploitasi anak-anak di bawah umur sebagai buruh tani biasa terjadi di sejumlah negara bagian di Nigeria utara. Wilayah itu memiliki jumlah anak putus sekolah tertinggi di negara tersebut.
Militer Nigeria mengebom tempat persembunyian terduga kelompok bersenjata, yang dikenal masyarakat setempat sebagai bandit. Saat ini, pemerintah berupaya mengakhiri serangan yang menimbulkan kekhawatiran jelang pilpres pada Februari mendatang.
Baca juga: Penculikan Siswi, Nigeria Sediakan Hadiah Rp 3,5 M
REUTERS