TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam tragedi halloween Itaewon pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022, bertambah menjadi 154 orang. Dari jumlah korban tewas tersebut, 26 orang adalah WNA.
Musibah ini telah menimbulkan duka bagi kerabat yang ditinggalkan. Ada anggota keluarga yang mencari-cari jenazah kerabatnya, orang tua mencari anak-anaknya. Mereka saat ini menuntut jawaban dari Pemerintah Korea Selatan atas kejadian ini.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberlakukan masa berkabung nasional dan menetapkan distrik Itaewon sebagai zona bencana setelah musibah pada Sabtu malam lalu. Itaewon adalah sebuah distrik yang populer di Ibu Kota Seoul.
Baca Juga:
"Berita ini datang seperti sambaran petir dari langit," kata seorang ayah, yang menangis saat mengambil jenazah putrinya dari kamar mayat.
Baca juga: Perdana Menteri Korea Selatan Janji Investigasi Menyeluruh Kasus Halloween Itaewon
Situasi kepadatan dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 29 Oktober 2022. Acara tersebut merupakan perayaan Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid dan jarak sosial. @JANELLES_STORY/via REUTERS
Kerumunan besar orang-orang yang ingin merayakan Halloween di Itaewon memenuhi ke sebuah gang, yang menewaskan sedikitnya 154 orang, kebanyakan dari mereka berusia 20 tahun-an. Otoritas di bidang Kedaruratan Korea Selatan, menambahkan jumlah korban tewas bisa saja bertambah.
Mereka yang hadir ke perayaan Halloween ini merupakan remaja dan banyak dari mereka mengenakan kostum Halloween. Selama perayaan, biasanya mereka ke bar, klub malam, dan restoran di mana pesta-pora biasanya sampai tumpah ke jalan-jalan yang sempit dan curam itu.
Akan tetapi jalanan itu pada 29 Oktober 2022, dipenuhi dengan orang-orang yang berteriak minta tolong. Sementara petugas tanggap darurat berusaha keras membebaskan tubuh-tubuh yang terperangkap dan melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalan.
Keluarga dan teman-teman putus asa mencari kabar dari orang yang dicintai di pusat komunitas yang kini berubah menjadi fasilitas untuk orang hilang.
Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengatakan setidaknya 90 persen korban luka-luka telah teridentifikasi, namun beberapa WNA dan remaja yang menjadi korban tewas ada yang belum teridentifikasi karena tak ada kartu identitas.
Tanda peringatan darurat mulai muncul di dekat lokasi kejadian. Para pelayat meninggalkan bunga dan pesan belasungkawa.
Presiden Yoon menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Dia juga mendoakan para korban luka-luka agar lekas pemulihan. Presiden Yoon menyebut Halloween Itaewon adalah salah satu bencana terburuk di Korea Selatan dan kejadian desak-desakan terburuk di dunia dalam beberapa dekade.
"Ini benar-benar tragis. Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi, terjadi di jantung kota Seoul tadi malam," katanya dalam sebuah pernyataan. Presiden Yoon bersumpah untuk menyelidiki penyebab bencana itu.
Sementara itu, perusahaan teknologi dan game seluler Korea Selatan termasuk Kakao dan NCSOFT menarik promosi Halloween mereka setelah tragedi itu, taman hiburan Everland juga membatalkan acara bertema Halloween. Banyak pemerintah daerah dan organisasi telah membatalkan atau mengurangi acara festival dan perayaan lainnya.
REUTERS | NESA AQILA
Baca juga: Perdana Menteri Korea Selatan Janji Investigasi Menyeluruh Kasus Halloween Itaewon
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.