TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjanji akan mendukung Rusia untuk mendapatkan kembali status sebagai negara kekuatan dunia. Janji itu disampaikan Yi dalam pembicaraan pertelepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Kamis, 27 Oktober 2022, di mana keduanya juga berjanji akan saling mendukung dalam mengatasi permasalahan geopolitik di masing-masing negara.
Beijing akan dengan tegas mendukung Rusia, membantu segala upaya Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menyatukan dan memimpin masyarakat Rusia mengatasi berbagai kesulitan dan menghapus segala gangguan. Rusia juga akan membantu Rusia mewujudkan tujuan pembangunan strategisnya demi mendorong Rusia sebagai salah satu negara kekuatan dunia di panggung internasional.
“Cina dan Rusia punya hak untuk mensahkan perkembangan dan revitalisasi hubungan kedua negara sesuai dengan trend perkembangan zaman. Segala jenis upaya untuk menutup-nutupi kemajuan hubungna Cina dan Rusia, tidak akan pernah sukses,” demikian bunyi pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Cina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi setelah konferensi pers bersama mereka selama pembicaraan di Sochi, Rusia 13 Mei 2019. [Pavel Golovkin / Pool via REUTERS]
Sejumlah diplomat menyebut hubungan Cina dan Rusia dilandasi rasa saling percaya dan saling mendukung. Kedua negara berjanji akan bekerja sama hingga ke level berikutnya lewat cara yang akan saling menguntungkan dan memberikan lebih banyak stabilitas pada dunia yang sedang turbulensi ini.
Menteri Luar Negeri Lavrov dalam pembicaraan telepon itu, juga memberikan ucapan selamat kepada Presiden Cina Xi Jinping yang terpilih lagi menjadi orang nomor satu di Cina lewat kongres Partai Komunis Cina. Lavrov berterima kasih kepada Beijing atas dukungan yang diberikan pada upaya-upaya Rusia untuk meraih sebuah penyelesaian yang adil terkait situasi di Ukraina dan menggagalkan rencana Kyiv untuk menggunakan senjata pemusnah massal agar bisa lebih menekan Moskow dan mendapat bantuan militer tambahan dari negara-negara Barat.
Kementerian Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada pekan ini sudah menghubungi mitra-mitranya di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, India dan Cina perihal kemungkinan provokasi dari Ukraina. Sejumlah diplomat senior dari Inggris, Amerika Serikat dan Prancis sudah menerbitkan sebuah pernyataan bersama pada Senin, 24 Oktober 2022, yang menolak klaim-klaim Moskow dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang salah.
Sumber: RT.com
Baca juga: Rishi Sunak Jadi PM Inggris, Kementerian Luar Negeri Optimistis Kemitraan Strategis Tetap Lanjut
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.