TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Israel menyerukan boikot pada merek pakaian Zara. Beberapa bahkan ada yang membakar baju merek Zara milik mereka.
Kemarahan itu mencuat setelah Joey Schwebel Kepala bidang retail Zara menjadi tuan rumah sebuah acara kampanye seorang kandidat berpengaruh dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir. Sejumlah warga Israel mengunggah di rekaman video di Twitter, yang memperlihatkan mereka sedang membakar baju-baju Zara milik mereka.
Baca juga: Akun Instagram Zara Sudah Kembali, Ridwan Kamil: Selamat, Kamu Lulus Satu Ujian Dunia Ini
Toko pakaian Zara di Pontevedra, Galicia, Spanyol. Sumber: Google Streetview/mirror.co.uk
Sebelumnya sebuah stasiun televisi lokal mewartakan Schwebel menjamu Ben-Gvir di rumahnya pada akhir pekan lalu. Ketua Partai Buruh yang sekaligus Menteri Transportasi Israel Merav Michaeli mengatakan dia tidak akan berbelanja lagi di gerai Zara yang ada di Israel setelah kejadian ini.
Hasil jajak pendapat memprediksi Partai yang mengusung Ben-Gvir dan sejumlah partai lain bakal memenangkan 12 sampai 14 kursi dari total 120 kursi parlemen yang diperebutkan. Jika tidak ada aral melintang, pemilu parlemen Israel akan diselenggarakan pada 1 November 2022.
Trimera Brands memegang franchise Zara di Israel, dengan total ada 24 toko dari total 1.800 gerai Zara di dunia. Inditex, perusahaan pemilik Zara asal Spanyol, belum mau berkomentar perihal ini.
Juru bicara Schwebel dan Zara menggambarkan acara yang diadakan di rumah Schwebel bersifat pribadi. Mereka pun enggan berkomentar. Sedangkan Ben-Gvir mengatakan Schwebel menghadapi sebuah boikot karena latar belakang politiknya.
“Itulah wajah asli kaum kiri,” kata Ben-Gvir dalam wawancara dengan Ynet Radio di Israel.
Sumber: Reuters
Baca juga: Israel Mendanai Pembangunan Museum Einstein di Yerusalem
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
