Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Australia Belum Surut, Warga Mulai Pasang Tanggul

image-gnews
Joshua Myers dan James Taylor mendayung kayak di jalan perumahan yang banjir dalam perjalanan mereka untuk memeriksa rumah seorang teman, setelah hujan lebat menggenangi daerah itu dengan air banjir di pinggiran McGraths Hill di Sydney, Australia, 6 Juli 2022. REUTERS/Loren Elliott
Joshua Myers dan James Taylor mendayung kayak di jalan perumahan yang banjir dalam perjalanan mereka untuk memeriksa rumah seorang teman, setelah hujan lebat menggenangi daerah itu dengan air banjir di pinggiran McGraths Hill di Sydney, Australia, 6 Juli 2022. REUTERS/Loren Elliott
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kota-kota di Australia diperkirakan akan tetap dilanda banjir dalam beberapa hari ke depan, walaupun curah hujan diyakini akan menurun. Warga sekitar yang terkena dampak sudah mulai bersiap-siap meminimalisir hantaman banjir.

Baca: Israel Mengecam Australia karena Menarik Pengakuan Atas Yerusalem Barat

Reuters pada Rabu, 19 Oktober 2022, mewartakan air banjir masih naik di sekitar beberapa kota pedalaman di dua negara bagian terpadat di Australia, New South Wales dan Victoria. Penduduk di beberapa daerah, termasuk kota pedesaan Victoria di Echuca, menghadapi banjir kedua dalam seminggu.

Badan Meteorologi Australia memperkirakan, curah hujan di seluruh negara bagian Victoria tidak mungkin memicu lebih banyak banjir besar. Kendati demikian, bagian timur Australia kemungkinan akan menerima hingga 100 milimeter (4 inci) hujan selama lima hari ke depan, kira-kira sepersepuluh dari total tahunan untuk beberapa daerah.

"Curah hujan yang diperkirakan dalam beberapa hari mendatang diperkirakan tidak akan meluas atau sekuat atau sekuat itu, dan sebagai akibatnya kami tidak mengharapkan kembalinya banjir besar," kata Kevin Parkins, seorang ahli meteorologi di Biro.

Penduduk di kota-kota Australia yang dilanda banjir meningkatkan upaya untuk membangun tanggul dan rumah karung pasir pada Rabu menjelang hujan susulan. Para pejabat mendesak penduduk untuk mengungsi sebelum mereka terputus.

Polisi mengatakan seorang pria berusia 65 tahun ditemukan tewas di banjir di utara Victoria pada Rabu, sehingga jumlah korban tewas menjadi dua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah tanggul tanah telah dibangun di Echuca, sekitar 250 kilometer utara Melbourne, di tengah peringatan bahwa Murray, sungai terbesar di Australia, dapat menembus ketinggian hampir 30 tahun akhir pekan ini.

Di kota terdekat, Moama, di seberang perbatasan negara bagian di selatan New South Wales, personel pasukan pertahanan bekerja sama dengan penduduk ke rumah-rumah karung pasir.

Sistem cuaca yang intens minggu lalu membawa hujan hampir sebulan dalam dua hari di sebagian besar Victoria, selatan New South Wales, dan bagian utara Tasmania. Kejadian itu memicu banjir bandang.

Australia telah mengalami peristiwa cuaca ekstrem yang menurut beberapa ahli terjadi karena perubahan iklim. Kekeringan dan kebakaran hutan yang dahsyat menghanguskan negara itu pada akhir dekade terakhir, sementara banjir yang sering terjadi telah mendatangkan malapetaka sejak awal 2021. 

Baca juga: Palestina Memuji Australia yang Tak Mengakui Lagi Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

12 jam lalu

Suasana Optus Stadium di Perth yang merupakan stadion terbesar di Australia Barat, Jumat 26 April 2024. Tempo/ JONIANsYAH HARDJONO
Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya


Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

13 jam lalu

Kondisi Jalan Kp. Bulak Barat yang tergenang banjir setinggi 50 sentimeter selama seminggu hingga memutus akses warga dua kecamatan yakni Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Senin 14 Maret 2022. TEMPO/ADE RIDWAN
Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

13 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

23 jam lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Pakar dari Indonesia dan Australia pada 30 April 2024 membahas dekarbonisasi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi


Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?


Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Situs bersejarah Bathrust Lighthouse di Pulau Rottnest, Perth, Australia Barat, Minggu 28 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.


Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

1 hari lalu

Kiper milik klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes saat menjalani pengambilan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa, (30/4/2024). (ANTARA/Kemenkumham DKI Jakarta).
Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.


Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

ilustrasi penjara
Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania