Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Penumpang Pesawat yang Jatuh di Pegunungan Andes, Selamat Berkat Makan Daging Manusia

Reporter

image-gnews
Sebuah pesawat carteran Uruguay Angkatan Udara yang membawa 45 penumpang dan awak termasuk tim Rugby Union dari Montevideo, jatuh ke pegunungan Andes dalam cuaca buruk. Dari 45 orang di pesawat, 12 tewas dalam kecelakaan itu. Getty Images
Sebuah pesawat carteran Uruguay Angkatan Udara yang membawa 45 penumpang dan awak termasuk tim Rugby Union dari Montevideo, jatuh ke pegunungan Andes dalam cuaca buruk. Dari 45 orang di pesawat, 12 tewas dalam kecelakaan itu. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima puluh tahun sejak kecelakaan pesawat jatuh di Pegunungan Andes, terkuak cerita tentang penumpang yang selamat. Pada 13 Oktober 1972, sebuah pesawat yang membawa tim rugby Uruguay, bersama dengan kerabat dan pendukungnya jatuh di Pegunungan Andes. Pesawat tujuan Chili itu jatuh dengan 45 orang di dalamnya.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Garuda 25 Tahun Lalu, Kecelakaan GA 152 Salah Satu Terburuk?

Sebanyak 16 orang anggota tim yang masih berusia muda, berhasil bertahan hidup selama 72 hari. Saat itu suhu di bawah nol derajat dan dengan makanan yang sangat sedikit. Dua dari mereka berhasil menemukan bantuan setelah 10 hari perjalanan melintasi pegunungan di salju setinggi pinggang.

Peristiwa selamatnya para penumpang dinamakan "Miracle of the Andes." Kisah ini menyebar ke seluruh dunia. 

Para penyintas, yang beragama Katolik taat, mengakui bahwa mereka telah memakan bagian tubuh rekan mereka yang telah meninggal untuk tetap hidup. Dilansir dari France 24, wartawan AFP di Chili dan Uruguay meliput peristiwa dramatis tersebut, yang diceritakan dalam "Alive", sebuah buku terlaris yang kemudian dibuat menjadi film.

Pada malam hari tanggal 13 Oktober 1973, sebuah pesawat militer carteran yang membawa tim rugby Kristen Lama dari kota Mendoza di Argentina ke ibu kota Cile, Santiago, menghilang dari radar di dekat kota Curico di Cile. Pesawat dari Chili, Argentina dan Uruguay mencari pesawat tetapi gagal menemukan badan pesawat yang tertutup salju putih. Setelah delapan hari, pencarian dihentikan.

Dua bulan kemudian, tepatnya pada 22 Desember 1972, dunia dihebohkan dengan berita bahwa ada orang yang selamat. Dua di antaranya Nando Parrado dan Roberto Canessa, berhasil keluar dari gunung dengan berjalan kaki untuk mencari pertolongan.

Mereka berhasil mengirimkan pesan melalui secaraik kertas. Pesan itu berbunyi, "Saya datang dari pesawat yang jatuh di pegunungan. Saya orang Uruguay. Kami telah berjalan selama 10 hari. Di dalam pesawat, ada 14 orang yang terluka. Kami harus segera keluar dari sini, dan kami tidak tahu bagaimana. Kami tidak punya makanan. Kami lemah. Kapan Anda akan datang dan menjemput kami? Tolong, kami bahkan tidak bisa berjalan. Di mana kami?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penggembala yang menemukan kertas itu segera mencari bantuan hingga akhirnya para penumpang berhasil diselamatkan. Para penyintas itu menceritakan pesawat tersesat di pegunungan dan kemudian memotong punggung bukit sebelum meluncur menuruni gletser dan mendarat di bank salju. Kecelakaan menewaskan 13 orang, termasuk pilot dan co-pilot, dan melukai beberapa orang lainnya yang meninggal kemudian.

Mereka menggambarkan bagaimana bertahan hidup di ketinggian hampir 4.000 meter, tinggal di badan pesawat dan mengais-ngais di salju untuk mencari akar dan ramuan yang dijuluki rumput keledai setelah persediaan makanan mereka habis.

Mereka juga menceritakan kematian beberapa orang yang selamat dalam longsoran salju. "Kami menyaksikan keajaiban yang belum pernah dilihat dunia," ujar Cesar Charlone, kuasa usaha Uruguay di Chili menyatakan.

Pada 24 Desember, desas-desus beredar bahwa orang-orang itu melakukan kanibalisme untuk menghindari kelaparan, yang dikonfirmasi dua hari kemudian oleh kepala operasi penyelamatan Chili. Surat kabar La Segunda Chili mengutip seorang penyintas yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Kami mengambil keputusan yang mengerikan. Untuk bertahan hidup kami harus mengatasi semua rintangan, baik agama atau biologis."

Pada tanggal 29 Desember, para penyintas mengeluarkan pernyataan bersama di Montevideo yang menyatakan kanibalisme dimulai setelah makanan mereka habis. Para pria yang disebut sebagai pahlawan, diampuni dari kesalahan oleh Gereja Katolik di Uruguay dan Paus Yohanes Paulus II. Setelah itu mereka kembali ke kehidupan sehari-hari.

Baca: Pesepeda 70 Tahun Taklukan Jalur Kematian Andes di Bolivia

FRANCE 24 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan area yang terkena dampak banjir di Lajeado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 3 Mei 2024. Jeff Botega/Agencia RBS via REUTERS
Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.


Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang ketahuan membawa ular di Bandara Miami, Amerika Serikat, 26April 2024 (X/TSA_Gulf)
Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.


Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) merapikan fasilitas di pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1444 H/2023 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 23 Mei 2023. Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 104.172 jamaah calon haji dari sembilan embarkasi yakni Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.


Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Pekerja tengah melakukan perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa 26 Maret 2024. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Citilink menyediakan 1,4 juta tempat duduk dan 170 extra flight untuk musim mudik lebaran 2024. GIAA memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebanyak 18% dari tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.


Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Penumpang terlibat adu mulut dengan petugas di Teminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 19 Februari 2015. Penumpang kesal karena pihak maskapai tak kunjung selesai mengatasi keterlambatan penerbangan hingga belasan jam. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.


Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 hari lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.


Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

6 hari lalu

Bark Air yang menyediakan penerbangan khusus anjing bakal beroperasi mulai Mei 2-24 (Dok. Bark Air)
Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

9 hari lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.