TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan terus memantau perkembangan kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat, menyusul kematian Novita Kurnia Putri.
WNI yang tinggal di San Antonio, Texas, AS yang dikenal dengan nama Novita Brazil ini, menjadi korban salah sasaran dalam insiden penembakan pada Selasa dini hari, 4 Oktober 2022.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, pemerintah melalui perwakilan di AS akan meninjaunya dari dekat. Kemlu juga akan melakukan pendekatan dengan komunitas WNI.
Sejauh ini tidak akan ada upaya diplomatik atau hukum yang akan dilakukan Kemlu dengan Pemerintah AS. "(Regulasi pembatasan penggunaan senjata) adalah kewenangan Amerika Serikat," kata Judha saat jumpa pers di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.
Kemlu mengimbau WNI di Amerika Serikat tetap waspada dan menggunakan body sistem. Dianjurkan WNI tidak berpergian sendiri.
Baca juga: Kemlu Harapkan Pemulangan Jenazah Novita Kurnia Putri Tetap Bulan Ini
Melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 11 Oktober 2022, Konjen RI Houston Andre Omer Siregar sebelumnya mengatakan pemulangan jenazah Novita dari Amerika Serikat ke Indonesia membutuhkan waktu cukup lama karena menunggu dokumen kematian diterbitkan oleh Departemen Kesehatan setempat.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Judha mengatakan, dokumen kematian Novita akan segera dikeluarkan tanggal 14 Oktober ini. Setelah itu perlu sekitar satu minggu untuk proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
KJRI Houston dan Kementerian Luar Negeri RI akan terus memantau perkembangan pemulangan jenazah almarhumah Novita Kurnia Putri. Menurut Andre, sesuai keinginan dari pihak keluarga, jenazah Novita akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ayah Novita, Ade Sutisna meminta pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Presiden Joko Widodo agar membantu pemulangan jenazah anaknya ke Semarang. Sebab sepekan sejak peristiwa nahas itu, keluarga masih belum mengetahui kepastian kapan jenazah Novita Kurnia Putri akan dikirim ke Semarang.
Seperti diwartakan NBC News, Sheriff Bexar County Javier Salazar menyatakan, ketika peristiwa penembakan berlangsung, Novita sedang berada di dalam rumah yang sebagian disewakan menjadi AirBnB.
Setelah diberondong ratusan peluru, Novita sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan, suaminya, Robert A. Brazil, selamat karena sedang berada di lantai dua rumah mereka.
KJRI di Houston menyebut telah menerima permintaan repatriasi jenazah Novita dari pihak keluarga yang berada di Indonesia. Andre telah bertemu dengan pejabat Negara Bagian Texas, John B. Scott, untuk meminta bantuan agar dapat mempercepat proses administrasi pemulangan jenazah, antara lain menerbitkan dokumen kematian oleh instansi terkait.
Surat kematian biasanya memakan waktu 1 hingga 2 bulan. Konjen RI telah mendorong agar proses ini dipercepat sehingga jenazah Novita Kurnia Putri, korban penembakan di AS ini bisa segera dipulangkan ke tanah air.
Baca juga: Keluarga Novita Kurnia Putri Minta Bantuan Jokowi Pulangkan Jenazah Anaknya
DANIEL AHMAD