TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dipastikan tidak akan bertemu dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, di konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 Bali pada bulan depan. Gedung Putih meragukan kesediaan Putin untuk berunding.
Baca juga: Putin Terima Undangan Thailand untuk KTT APEC Bulan Depan
"Presiden sangat percaya bahwa Rusia perlu menerima tawaran serius yang kami ajukan di atas meja, atau membuat tawaran balasan yang serius untuk dinegosiasikan, tetapi dengan itikad baik,” kata Jean-Pierre seperti dikutip dari Politico, Kamis, 13 Oktober 2022.
Kubu Kremlin sendiri bersedia untuk berunding dengan Amerika Serikat, asalkan didekati secara serius. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dalam wawancara dengan televisi pemerintah pada Selasa, 11 Oktober 2022 menyebut Rusia bersedia berunding mengenai syarat-syarat damai perang Ukraina dengan Turki dan AS.
Kremlin mengatakan Rusia belum memutuskan kedatangan Putin ke pertemuan puncak G20. Penasihat Kebijakan Luar Negeri Putin, Yuri Ushakov pada Rabu, 12 Oktober 2022, menyatakan, masih ada jarak waktu dari bulan ini ke gelaran di Bali nanti.
Sementara, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut partisipasi putin di G20 ditentukan oleh keamanan geopolitik global. Terlepas dari ketidakpastian kehadiran Putin, Vorobieva menyatakan Rusia tetap akan mengirim delegasinya ke Indonesia.
"Perkiraan saya (yang akan menggantikan Putin) adalah menteri luar negeri (Sergei Lavrov). Tapi ini hanya tebakan, bukan pernyataan resmi (dari Rusia). Mungkin saja yang datang ke Bali itu pejabat tinggi lainnya, seperti perdana menteri. Saya masih belum yakin," kata Vorobieva saat jumpa pers di Rumah Dinas Kedutaan Besar Rusia di Jakarta pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Akibat perang Ukraina, pertentangan di antara Amerika Serikat dan Rusia kian menajam. Gedung Putih mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina dengan sanksi ekonomi dan pengiriman bantuan senjata ke Kyiv.
Khusus untuk G20, Biden dalam satu kesempatan sempat menyarankan Indonesia supaya tidak mengundang Putin dan menggantikannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Indonesia sebagai ketua G20 tahun ini tetap mengundang Rusia di seluruh rangkaian karena preseden keanggotaan.
Ukraina bukan anggota G20, tapi isu invasi Moskow dan dampaknya ke ekonomi dunia memperlihatkan penting peran negara tersebut. Presiden Jokowi sudah mengundang langsung Presiden Volodymyr Zelensky untuk hadir ke KTT G20 di Bali.
Baca: Putin Tawarkan Pasokan Gas ke Uni Eropa Melalui Nord Stream 2