TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Direktur Departemen Penjara Malaysia, Nordin Muhammad, mengatakan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tidak akan diizinkan keluar penjara untuk berkampanye selama pemilihan umum ke-15 negara itu. Menurut dia, Najib akan tetap di dalam bui selama menjalani masa hukumannya.
“Situasi dan peraturannya masih sama. Selama dia masih menjalani hukuman di penjara, dia tunduk pada Undang-Undang dan peraturan penjara,” kata Nordin di markas Penjara Malaysia di Kajang, Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca: Malaysia Percepat Pemilu, Mahathir: Najib Bisa Bebas Jika UMNO Menang
Pernyataan Nordin itu menegaskan sikap Departemen Penjara perihal kabar bahwa ada permintaan dari pendukung Najib untuk memberikan izin khusus kepada anggota parlemen asal Pekan, Pahang, itu untuk berkampanye. Nordin mengatakan pihaknya sudah menolak permohonan dari Najib untuk menghadiri sidang parlemen. Pihaknya juga belum menerima permintaan lain dari Najib.
Pengacara Najib, pada pekan lalu, mengajukan gugatan terhadap Menteri Dalam Negeri Malaysia dan komisaris jenderal penjara setelah Departemen Penjara menolak permintaannya untuk menghadiri sesi baru parlemen sebelum dibubarkan pada hari Senin, 10 Oktober 2022. Nordin mengatakan Najib tidak menerima perlakuan khusus sejak dijebloskan ke penjara pada Agustus lalu, seperti dituduhkan oleh sejumlah pihak.
Menurut Nordin, seperti narapidana lainnya, Najib juga tunduk pada Undang-Undang Penjara dan peraturannya selain standar operasional prosedur yang ditetapkan departemen.
“Kami memberikan perlakuan yang sama kepada semua narapidana di sini dan tidak ada istilah pilih kasih di antara narapidana,” kata Nordin seperti dikutip Bernama.
Najib sedang menjalani hukuman 12 tahun penjara karena Pengadilan Federal menguatkan hukumannya pada 23 Agustus 2022. Pengadilan Federal menyatakan Najib bersalah dalam kasus korupsi dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Baca: Malaysia Hentikan Pengejaran Utang Pajak Penghasilan Rp34 Miliar Putri Najib Razak
Bulan lalu, Departemen Penjara membantah desas-desus Najib mendapatkan perlakuan khusus setelah tangkapan layar dari pesan yang viral di media sosial yang menyatakan ia tidak ditempatkan di sel penjara. Mantan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin juga membantah Najib mendapat perawatan khusus di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) saat menjalani serangkaian perawatan dan tes pada bulan lalu.
Pada kesempatan lain, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memperingatkan UMNO bakal membebaskan Najib jika mereka memenangi pemilu beberapa pekan mendatang. Menurut Mahathir, UMNO akan membebaskan Najib melalui pengampunan kerajaan.
CHANNEL NEWS ASIA | BERNAMA